get app
inews
Aa Text
Read Next : Mesin Politik Kembali Dihidupkan, Tani Merdeka Menargetkan Kemenangan Rober-Adhe & Luthfi Taj Yasin

Beri Kuliah Umum di UMUKA Solo, Sandiaga Ajak Mahasiswa Bangun Usaha Di Era Digital

Minggu, 02 Juni 2024 | 22:02 WIB
header img
Beri Kuliah Umum di UMUKA Solo, Sandiaga Ajak Mahasiswa Bangun Usaha Di Era Digital (Foto: iNewskaranganyar. id/Bramantyo)

KARANGANYAR,iNewskaranganyar.id - Menparekraf Sandiaga Uno memberikan kuliah umum bertepatan dengan Milad Ke-2  Universitas Muhammadiyah Karanganyar (UMUKA) Solo, Minggu (2/5/2024).

Ia mengangkat tema Start Up dan Ekonomi Digital UMKM: Strategi Transformasi Membangun Usaha Untuk Anak Muda di Era Disrupsi.

Dalam pemaparannya dihadapan para mahasiswa UMUKA, Sandiaga mengajak generasi muda khususnya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Karanganyar (UMUKA Solo) untuk meningkatkan kecakapan digital guna memaksimalkan potensi perkembangan ekonomi digital Indonesia yang di tahun ini telah mencapai 90 miliar dolar AS. 

"Ekonomi maupun kehidupan kita sudah bergerak menuju sebuah transformasi digital. Digitalisasi adalah keniscayaan, semua aspek kehidupan kita sekarang terdigitalisasi, suka atau tidak suka," kata Menparekraf Sandiaga saat memberikan kuliah umum UMUKA Solo dengan tema "Strategi Transformasi Membangun Usaha untuk Anak Muda di Era Disrupsi"ujarnya.

Ia mengatakan peningkatan potensi ekonomi digital Indonesia didorong oleh berbagai hal. Pertama adalah peningkatan pengguna internet pada 2023 yang mencapai 185,3 juta orang atau naik 65 persen dari tahun 2022. Dari jumlah tersebut, sebanyak 75 persen di antaranya adalah pengguna media sosial. 

Sementara untuk peningkatan perangkat mobile mencapai angka 353,3 juta perangkat. 

"Dengan jumlah tersebut, nilai ekonomi digital Indonesia termasuk di dalamnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pada 2025 jumlahnya (diperkirakan) akan loncat menjadi 130 miliar dolar AS," kata Menparekraf Sandiaga. 

Meski hal ini merupakan sebuah peluang, tapi di sisi lain juga menyisakan tantangan. Pertama adalah mengenai sumber daya manusia. 

Dibutuhkan 600 ribu talenta digital per tahunnya, sementara Indonesia baru bisa menciptakan antara 100 sampai 200 ribu talenta digital. 

"Maka sistem pendidikan kita harus bisa menciptakan 400 sampai 500 ribu (talenta digital). Ini yang tentunya kita butuhkan agar kita tidak hanya menjadi konsumen," kata Sandiaga. 

Editor : Ditya Arnanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut