JAKARTA, iNewskaranganyar.id - Faktanya, beberapa gunung berapi baru-baru ini menunjukkan tingkat aktivitas yang tinggi.
Hal itu bisa dimaklumi karena Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah gunung berapi terbanyak di dunia.
Salah satunya Gunung Ile Lewotolok di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Masih banyak yang belum mengetahui tentang Gunung Ile Lewotolok, yang tak setenar Semeru atau Rinjani. Berikut beberapa fakta unik yang patut diketahui tentang Gunung Ile Lewotolok.
1. Status Waspada
Ketinggian Gunung Ile Lewotolok sendiri kurang lebih 1.423 meter di atas permukaan laut. Statusnya waspada sejak 7 Oktober 2017.
Gunung Ile Lewotolok, dengan ketinggiannya yang mencapai sekitar 1.423 meter di atas permukaan laut, menonjol sebagai salah satu puncak alam di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Namun, meskipun keindahannya menarik bagi banyak orang, gunung ini membawa pesan kewaspadaan bagi penduduk dan pengunjung. Sejak 7 Oktober 2017, status gunung ini diangkat menjadi "waspada" oleh pihak berwenang.
Hal ini menandakan ada potensi aktivitas vulkanik yang dapat mengancam keselamatan.
2. Meletus sejak 1660
Gunung Ile Lewolotok sudah meletus beberapa kali sejak 1666 hingga 1920-an.
Sejarah vulkanik Gunung Ile Lewotolok tercatat sebagai salah satu yang paling aktif di Indonesia. Sejak tahun 1660, gunung ini telah mengalami beberapa letusan yang menandai aktivitas geologi signifikan di kawasan tersebut.
Hal ini menandakan ada potensi aktivitas vulkanik yang dapat mengancam keselamatan.
3. Asal Nama Ile Lewotolok
Ternyata nama gunung tersebut berasal dari Lamaholot (bahasa setempat) yang artinya gunung berapi.
Nama Gunung Ile Lewotolok tidak hanya label geografis, tapi membawa makna mendalam dari tradisi dan budaya lokal.
Dalam bahasa Lamaholot, nama gunung ini dapat diterjemahkan sebagai "gunung berapi", yang menunjukkan keterikatan masyarakat setempat dengan fenomena geologi dan pengakuan atas potensi bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh gunung tersebut.
Keterkaitan antara bahasa dan fenomena alam menegaskan bahwa penduduk telah lama menyadari dan menghormati kekuatan alam sekitar mereka.
4. Kawah Besar Berbentuk Bulan Sabit
Terdapat kawah besar berbentuk bulan sabit di puncak Gunung Ile Lewotolok. Penduduk setempat menyebutnya Metong Lamataro.
Di puncak Gunung Ile Lewotolok, terbentang sebuah kawah yang unik dengan bentuk menyerupai bulan sabit, menjadi saksi bisu dari kekuatan dan misteri alam.
Metong Lamataro, sebutan yang diberikan oleh penduduk setempat, tidak hanya menggambarkan keindahan alam semata, namun juga merefleksikan kisah-kisah, legenda, dan kepercayaan masyarakat sekitar.
Nama tersebut mencerminkan hubungan mendalam antara masyarakat dengan lingkungan alamnya. Setiap elemen alam memiliki makna dan cerita tersendiri.
Nama tersebut mencerminkan hubungan mendalam antara masyarakat dengan lingkungan alamnya. Setiap elemen alam memiliki makna dan cerita tersendiri.
Metong Lamataro mungkin menjadi daya tarik bagi para pendaki atau wisatawan. Namun, bagi penduduk lokal, kawah tersebut merupakan bagian dari warisan dan identitas budaya mereka yang tak terpisahkan.
Editor : Ditya Arnanta