Dicky Eka Priandana menerangkan, AMUS disiapkan untuk mengantisipasi banjir dan ambles di lokasi daerah pemantauan khusus. Menurutnya, AMUS sendiri merupakan alat bantu darurat yang terdiri dari peralatan kerja dan material, diantaranya bantalan rel dan batu balas.
Persiapan tersebut untuk tindakan cepat ketika terjadi gangguan.
“Kami juga menerjunkan petugas dari Daop 3 Cirebon untuk melakukan pemantauan di titik-titik rawan bencana, dan menambah Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ) ekstra.
Periode angkutan Nataru merupakan momentum di mana seluruh insan KAI akan memberikan kinerja terbaik.
Hal tersebut kami upayakan agar kereta api tetap menjadi pilihan favorit masyarakat untuk bertransportasi,” terang Dicky. ***
Editor : Ditya Arnanta