SUMEDANG, iNewskaranganyar.id - Mitos Gunung Tampo Mas dikaitkan dengan Cerita rakyat Jawa Barat, legenda Gunung Tampomas. Ketika Gunung Gede sedang aktif pertanda akan meletus. Saat itu, keluar suara bergemuruh dari dalam gunung dan asap tebal.
Kondisi tersebut membuat masyarakat Sumedang ketakutan. Melihat keresahan masyarakatnya, Bupati Sumedang yang disebut sebut pangeran pada saat itu, kemudian bersemedi mencari petunjuk.
Hingga suatu malam dia bermimpi agar melemparkan benda pusaka emas yang menjadi miliknya ke dalam kawah agar gemuruh gunung Gede berhenti.Setelah yakin dengan petunjuk itu, sang pangeran kemudian berangkat ke kawah gunung Gede (Tampomas) bersama beberapa warga.
Sesampainya di puncak gunung, dia kemudian melempar senjata pusaka ke tengah kawah. Hingga kini, sebutan Tampomas diartikan sebagai tanpa pusaka emas, gunung tersebut akan meletus.
Sejak peristiwa itu, gunung tersebut tak lagi mengeluarkan suara gemuruh. Bahkan, hingga kini gunung tersebut cenderung sangat tenang dan dikeramatkan oleh banyak pihak.
Dikutip dari berbagai sumber, Tampomas berasal dari dua suku kata, yaitu tampo dan emas. Tampo atau tampi diartikan sebagai menerima.
Sedangkan emas adalah logam mulia emas. Jadi Tampomas, gunung yang menerima (emas). Disebut-sebut sebagai gunung yang menerima senjata pusaka berbalut emas.
Editor : Ditya Arnanta