KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Kejadian unik selalu mewarnai prosesi penyembelihan hewan kurban saat Hari Raya Idul Adha. Mulai Sapi kurban mengamuk, lepas hingga fenomena sapi menangis saat hendak disembelih.
Sapi menangis saat hendak disembelih bukan barang baru. Fenomena sapi menangis saat hendak disembelih kerap muncul di platform berbagi video seperti YouTube, TikTok atau media sosial lainnya. Dalam beberapa video bahkan ada sapi yang air matanya mengucur deras.
Ini menimbulkan tanda tanya besar, kenapa sapi-sapi itu mudah menangis. Apakah sapi-sapi ini mengetahui kalau akan disembelih sehingga menimbulkan kesedihan yang mendalam? Pertanyaan itu kerap muncul saat menyaksikan tayangan adannya sapi kurban menangis saat hendak disembelih.
Nah lantas untuk menjawab rasa penasaran, berikut paparan, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber.
Perlu diketahui bahwa sapi merupakan mamalia yang memiliki kelenjar air mata bernama lakrimal. Kelenjar ini mengandung lendir, air dan protein berguna untuk melindungi bola mata dari patogen yang masuk ke dalamnya.
Kandungan yang terdapat dalam air mata sapi juga bermanfaat untuk penyembuhan dan mencegah iritasi pada mata mereka. Mereka mengeluarkan air mata ketika debu atau kotoran masuk kedalam mata yang menyebabkan iritasi.
Namun, berbeda dengan manusia, sapi sebenarnya tidak mengeluarkan air mata secara emotional. Tangisan mereka hanyalah karena produksi lakrimal mereka berlebihan untuk mencegah iritasi mata.
Hal ini juga pernah diungkapkan oleh Dede Supriatna, Guru Pendidikan Agama Islam di Bandung, Jawa Barat. Dirinya mengatakan hewan kurban tidak mengeluarkan air mata karena perasan emosional.
"Saya pernah dapet pelajaran secara biologi bahwa hewan ternak itu memiliki kelenjar air mata, jadi hewan ternak itu seperti kambing, unta, sapi produksi air mata terutama sapi dan unta lebih banyak,” ujar Dede.
“Tetapi berbeda dengan manusia mengeluarkan air mata secara emosional, tetapi hewan itu mengeluarkan air mata tidak dengan emosionalnya. Hewan mengeluarkan air mata dikarenakan iritasi atau infeksi mata. Jadi kalau secara pandangan ilmu kedokteran mah enggak ada kaitannya antara tangisan hewan dengan dikurbankannya hewan tersebut,” tutupnya.
Editor : Ditya Arnanta