Setelah menjadi ajudan Jenderal Gatot Soebroto pada 1957, ia memutuskan untuk keluar dari militer. Teuku Markam kemudian mendirikan PT Karkam atau Kulit Aceh Raya Kapten Markam.
Perusahaan tersebut bergerak di bidang pengelolaan senjata rampasan perang. Di masa Orde Lama, Teuku Markam dikenal sangat dekat dengan Presiden Soekarno hingga menyumbangkan emas seberat 28 kilogram untuk pembangunan mercusuar ambisius Presiden RI pertama tersebut.
Walaupun sangat dihormati pada Orde Lama, Teuku Markam justru dituduh terlibat dalam pemberontakan PKI di era Presiden Soeharto. Ia bahkan dipenjara tanpa proses peradilan pada 1966. Setelah berpindah-pindah sel tahanan, Teuku Markam dibebaskan pada tahun 1974. Namun pada 1985, ia menghembuskan nafas terakhirnya akibat komplikasi penyakit.***
Editor : Ditya Arnanta