JAKARTA, iNewskaranganyar.id - Puasa Syawal merupakan ibadah puasa yang dikerjakan di bulan Syawal, dan hukum mengerjakan Puasa Syawal hukumnya sunah. meskipun sunah, namun puasa Syawal memiliki manfaat yang sangat luar biasa.
Manfaat puasa Syawal harus diketahui semua orang. Luar biasa besar, jadi sangat sayang dilewatkan begitu saja. Simak penjelasannya berikut ini.
Dikutip dari Muslim.or.id, Ustadz Yulian Purnama S.Kom menjelaskan bahwa puasa Syawal hukumnya mustahab (sunah). Ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam:
من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال كان كصيام الدهر
"Barang siapa yang puasa Ramadan lalu mengikutinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia mendapat pahala puasa setahun penuh." (HR Muslim nomor 1164)
Ibnu Qudamah dalam kitab Al Mughni mengatakan:
صَوْمَ سِتَّةِ أَيَّامٍ مِنْ شَوَّالٍ مُسْتَحَبٌّ عِنْدَ كَثِيرٍ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ
"Puasa enam hari di bulan Syawal hukumnya mustahab menurut mayoritas para ulama." (Al-Mughni, 3/176)
Dalam riwayat lain:
جعل اللهُ الحسنةَ بعشر أمثالِها ، فشهرٌ بعشرةِ أشهرٍ ، وصيامُ ستَّةِ أيامٍ بعد الفطرِ تمامُ السَّنةِ
"Allah menjadikan satu kebaikan bernilai sepuluh kali lipatnya, maka puasa sebulan senilai dengan puasa sepuluh bulan. Ditambah puasa enam hari setelah Idul Fitri membuatnya sempurna satu tahun." (HR Ibnu Majah nomor 1402, dinilai sahih oleh Syekh Al Albani dalam kitab Shahih Ibnu Majah nomor 1402 dan Shahih At-Targhib nomor 1007)
Manfaat Puasa Syawal
1. Puasa Syawal menyempurnakan pahala puasa Ramadan sehingga senilai dengan puasa setahun penuh.
2. Puasa Syawal dan puasa Syakban sebagaimana sholat sunah rawatib sebelum dan sesudah sholat, ia menyempurnakan kekurangan dan cacat yang ada pada ibadah yang wajib. Karena ibadah-ibadah wajib akan disempurnakan dengan ibadah-ibadah sunah pada hari kiamat kelak. Kebanyakan orang, puasa Ramadan-nya mengandung kekurangan dan cacat, maka membutuhkan amalan-amalan yang bisa menyempurnakannya.
3. Terbiasa puasa selepas puasa Ramadan adalah tanda diterimanya amalan puasa Ramadan. Sebab ketika Allah Subhanahu wa ta'ala menerima amalan seorang hamba, Allah Ta'ala akan memberikan ia taufik untuk melakukan amalan salih selanjutnya. Sebagaimana perkataan sebagian salaf:
ثواب الحسنة الحسنة بعدها
"Balasan dari kebaikan adalah (diberi taufik untuk melakukan) kebaikan selanjutnya."
Maka barang siapa yang melakukan suatu kebaikan, lalu diikuti dengan kebaikan lainnya, ini merupakan tanda amalan kebaikannya tersebut diterima oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Sebagaimana barang siapa yang melakukan suatu kebaikan, namun kemudian diikuti dengan keburukan lainnya, ini merupakan tanda amalan kebaikannya tersebut tidak diterima oleh Allah Ta'ala.
4. Orang-orang yang berpuasa Ramadan disempurnakan pahalanya di hari raya Idul Fitri dan diampuni dosa-dosanya. Maka Idul Fitri adalah hari pemberian ganjaran kebaikan, sehingga puasa setelah Idul Fitri adalah bentuk syukur atas nikmat tersebut. Sedangkan tidak ada nikmat yang lebih besar selain pahala dari Allah Ta'ala dan ampunan dari Allah Ta'ala.
Wallahu a'lam bishawab.
Editor : Ditya Arnanta