Menurut Iqbal hal tersebut dikarenakan packaging yang dilakukan dengan proses vakum sehingga membuat makanan bertahan lebih lama. Faktor lainnya adalah kecepatan dari jastipnya membuat para customernya menerima bahan-bahan makanan dalam kondisi segar, dan tak basi.
Waktu pengiriman dari jastip milik Iqbal ini hanya perlu menunggu satu hari perjalanan. Jalankan bisnisnya bersama sang ibu Dalam menjalankan bisnis atau usaha jastip, Iqbal tak sendirian.
Dia juga membantu sang ibu untuk mendistribusikan berbagai pesanan yang ada. Bahkan, membuka pesanan berupa beberapa masakan makanan Indonesia seperti usus sapi goreng, bakso, sate lilit, siomay, rendang jengkol, dan masih banyak lagi.
Jastip yang ditawarkan oleh Iqbal ini cukup mengobati rindu akan masakan Nusantara, terlebih bagi masyarakat Indonesia yang lama belum kembali ke Indonesia.
Tak hanya Belanda tetapi Eropa Selain Belanda, para customer di negara-negara Eropa lainnya tak perlu khawatir karena Iqbal juga membuka jastip-nya ke seluruh Eropa, seperti Belgia, Prancis, dan juga Norway.
Ada berbagai makanan basah, snack kemasan, pastry, dan juga bumbu masakan mentah. Dalam sekali pengiriman, Iqbal biasanya mendapatkan pesanan hingga 8kg. Meskipun ada banyak pesanan makanan basah, banyak para pembelinya yang mengaku makanan diterima dengan sangat baik bahkan tidak basi.
Menurut Iqbal hal tersebut dikarenakan packaging yang dilakukan dengan proses vakum sehingga membuat makanan bertahan lebih lama. Faktor lainnya adalah kecepatan dari jastipnya membuat para customernya menerima bahan-bahan makanan dalam kondisi segar, dan tak basi.
Waktu pengiriman dari jastip milik Iqbal ini hanya perlu menunggu satu hari perjalanan. Jalankan bisnisnya bersama sang ibu Dalam menjalankan bisnis atau usaha jastip, Iqbal tak sendirian.
Dia juga membantu sang ibu untuk mendistribusikan berbagai pesanan yang ada. Bahkan, membuka pesanan berupa beberapa masakan makanan Indonesia seperti usus sapi goreng, bakso, sate lilit, siomay, rendang jengkol, dan masih banyak lagi.
Jastip yang ditawarkan oleh Iqbal ini cukup mengobati rindu akan masakan Nusantara, terlebih bagi masyarakat Indonesia yang lama belum kembali ke Indonesia.***
Editor : Ditya Arnanta