Para pelaku marah, karena menganggap dirinya tidak segera menunjukkan brankas penyimpanan uang. Sementara kata Santoso dirinya tidak punya brankas. Uang miliknya selama ini cukup ditaruh tas yang disimpan di dalam almari.
“Saya ditendang dipukul dalam posisi disekap baik mulut mata dan tangan. Karena dikira membohongi tidak mau menunjukkan brankasnya,” katanya.
Para pelaku kemudian mengancam Santoso akan menelanjangi istrinya. Santoso sontak berfikir keselamatan istrinya. Ia tidak ingin keselamatan istrinya terancam dan langsung memberi tahu semua uangnya di dalam almari yang kata dia tidak pernah terkunci. Para perampok sontak mengacak-acak isi almari. Semua uang yang ada langsung dikuras.
Begitu juga perhiasan kalung, gelang dan cincin milik istrinya, termasuk kalung yang dikenakan juga ikut dibawa. “Saya berfikir keselamatan istri saya. Akhirnya saya beritahukan silakan ambil di almari,” kata Santoso.
Usai mendapatkan apa yang dicari, para pelaku langsung bergegas pergi. Menurut perkiraan Santoso, mereka meninggalkan lokasi sekitar pukul 03.30 Wib dini hari.
Berdasarkan keterangan Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono, para pelaku membawa kabur uang tunai Rp 400 juta dan sejumlah perhiasan milik istri Wali Kota Blitar.
Saat ini pihak kepolisian terus berusaha keras mengungkap keberadaan para pelaku kejahatan yang berhasil kabur usai beraksi. Sebanyak 7 orang saksi telah dimintai keterangan, termasuk ciri-ciri pelaku sudah dikantongi.
“Dalam pengungkapan kasus ini kita diback up tim Polda Jatim,” ujar Argowiyono.***
Editor : Ditya Arnanta