Kesal Sama Bau Badan Orang di Dekatmu, Ini Dia Penyebab Manusia Bisa Bau

JAKARTA, iNewskaranganyar.id - Pernahkah terlintas di benak Anda kenapa kita bisa bau badan dan bagaimana cara menghilangkannya?

Ada alasan kenapa badan manusia bisa bau. Fakta ini bisa dijumpai terutama ketika sedang berdesak-desakan di transportasi umum, atau seseorang tidak mandi sekian lama.

Baca Juga

Kode Rahasia Pramugari Pesawat Temukan Penumpang Memiliki Bau Badan Menyengat

Diolah dari kanal YouTube Kok Bisa?, Selasa (29/11/2022), penyebab terjadinya bau badan adalah karena adanya bakteri.

Faktanya keringat itu sendiri tidak bau, ia dihasilkan oleh dua jenis kelenjar di badan kita, pertama kelenjar ekrin yang tersebar di seluruh tubuh. Kelenjar ini tugasnya menghasilkan larutan air dan garam yang fungsinya untuk mengatur suhu badan.

Kedua, namanya kelenjar apokrin yang tugasnya menghasilkan larutan protein dan lemak di beberapa bagian tubuh. Tetapi masalahnya di sinilah tempat bersemayamnya 1.000 jenis bakteri di setiap satu sentimeter kulit kita.

Larutan protein dan lemak tadi dimakan para bakteri, lalu diproses jadi asam yang baunya kemudian hinggap di hidung kita. Atau bagi para bakteri, permukaan kulit yang dekat kelenjar apokrin itu ibarat restoran dan toilet yang jadi satu.

Bicara masalah bau badan, ternyata ada sebagian dari kita yang punya gen super dan badannya hampir tidak berbau. Contohnya, orang-orang di Asia Timur yang kebanyakan dari mereka badannya tidak berbau karena kekurangan gen ABCC11 yang fungsinya menghasilkan bau badan.

Diketahui, faktor genetik membuat bau badan ternyata sudah seperti sidik jari, bau khasnya itu berbeda-beda untuk setiap orang di muka Bumi.

Apakah bau badan bisa dihilangkan? Sayangnya kelenjar keringat kita akan terus aktif selama kita hidup, artinya adalah bau badan tidak bisa dihilangkan.

Namun, pasti tetap ada jalan keluar untuk menghilangkan bau badan itu sendiri, yaitu dengan disembunykan menggunakan deodorant, pakai parfum, rajin ganti baju, bijak pilih makanan, dan tentunya jangan lupa mandi.

Editor : Ditya Arnanta