Serupa yang terjadi di zaman Nabi Muhammad SAW. Ketika sayyidina Ibrahim putra Nabi Muhammad wafat, terjadilah gerhana. Orang-orang mengira terjadinya gerhana karena putra nabi wafat. Nabi saat itu juga menjelaskan bahwa terjadinya gerhana bukan karena putranya Ibrahim wafat, melainkan karena tanda-tanda kebesaran Allah.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044).
Beberapa Mitos Lain tentang Ibu Hamil saat Gerhana Bulan
1. Wanita hamil disebut tidak boleh keluar rumah saat gerhana bulan.
2. Ibu hamil dilarang memegang benda tajam saat gerhana bulan.
3. Larangan ibu hamil menggunakan perhiasan dari logam saat gerhana bulan.
4. Wanita hamil dilarang mandi saat gerhana bulan.
5. Ibu hamil disebut tidak boleh melihat ke arah gerhana bulan atau matahari.
***
Editor : Ditya Arnanta