get app
inews
Aa Read Next : Gagal Perang Sarung di Nayu Solo, 1 Pelaku Diamankan

Ratusan Siswa SD Pangudi Luhur Santo Timotius Bikin Nangis Orangtua,Ada Apa?

Senin, 07 November 2022 | 21:01 WIB
header img
Tengah malam, para murid diajak menuliskan ungkapan sayang dan maaf ke orangtua mereka masing-masing (Foto: iNewskaranganyar.id/Didik Kartina)

SOLO, iNewskaranganyar.id - Sekitar 160 siswa dan siswi kelas 5 SD Pangudi Luhur St. Timotius Solo mendapatkan gemblengan mental selama 2 hari. Mulai kelas 5A-5D menerima materi-materi mental dan disiplin yang sangat berkesan. 

“Harapannya memang ada perubahan perilaku, anak-anak lebih mandiri, disiplin, bertanggung jawab dan bijak dalam menggunakan gadget,” terang Robertus Basuki Indra Gunawan, guru wali kelas 5A SD Pangudi Luhur St Timotius kepada iNews, Senin (7/11/2022). 

Anak-anak diajak untuk memahami penggunaan gadget sesuai fungsinya. Sebab bahaya penggunaan yang tak terkontrol justru merugikan anak-anak. 

Materi-materi yang diberikan memberikan pemahaman agar anak-anak bisa bertanggujawab dalam penggunakan perangkat teknologi moderen tersebut. 

Mereka juga diajak bersimulasi mewawancarai warga desa tentang penggunaan gadget dalam ruang lingkup keluarga. Proses wawancara ke warga untuk mengajak anak-anak berani berbicara dan mengungkapkan pertanyaan ke orang lain.


Siswa SD Pangudi Luhur St Timotius (Foto: iNewskaranganyar.id/Didik Kartika)

Menariknya, anak-anak tak hanya diberikan materi-materi tentang bijaksana dalam menggunakan gadget atau smartphone. Namun banyak agenda pendukung yang tidak kalah seru.

Agenda-agenda pendukung lainnya juga cukup seru, di antaranya jalan-jalan malam dan menulis ungkapan sayang dan maaf dari anak-anak ke orangtua. 

Kegiatan bertajuk ‘Bina Karakter’ ini bertujuan untuk membentuk karakter siswa yang mandiri dan disiplin, serta lebih bijak dalam penggunaan gadget dan menyayangi orangtua.

Bertempat di Rumah Revolusi Mental Wahana Cipta Sinatria (WCS), Sumber Bulu, Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang, Karanganyar, selama dua hari (4-5 November 2022), mereka mendapatkan banyak pengalaman dan nilai-nilai positif. 


Anak-anak diajak bonding dengan berbagai permainan kelompok yang menyenangkan (Foto: iNewskaranganyar.id/Didik Kartika)

Jalan-jalan malam

Di samping itu, kegiatan pendukung seperti jalan-jalan malam justru membawa cerita-cerita yang seru buat anak-anak.
Anak-anak bercerita tentang pengalaman-pengalaman seru selama jalan-jalan malam. Mereka diajak para pembimbing menyusuri perkampungan desa yang tenang, melewati areal sawah, perkebunan desa hingga melintasi pemakaman desa. 

Berbekal lampu senter yang dibawa masing-masing anak, mereka berjalan berkelompok. Karena baru pertama kali berjalan tanpa didampingi orangtua, banyak yang bercerita bahwa mereka ada yang perasaannya dag dig, ada yang bergandengan erat dengan teman kelompoknya, ada pula yang santai tanpa beban. 

Dengan didampingi para pengawas yang berpengalaman, anak-anak mengaku senang berpetualang di malam hari. Hal itu terlihat dari banyaknya cerita ke orang tua mereka masing-masing. 

Kepala Sekolah SD Pangudi Luhur St. Timotius, Marsono Adi kepada iNews menyampaikan, kegiatan tersebut memang untuk memberikan pengalaman mental yang positif bagi anak-anak. 

Bonding permainan juga dilakukan selama sesi 2 hari tersebut. Makan bersama dengan sayur dan lauk sederhana tak membuat anak-anak mengeluh, tapi justru terbawa keakraban. 

Tradisi membangun mental anak yang pemberani, bertanggjawab dan disiplin, memang menjadi agenda rutin setiap tahun untuk anak-anak kelas 5 SD. 

Kirim ‘Surat Cinta’

Para orangtua murid mengaku senang dengan kegiatan-kegiatan tersebut. Terlebih ketika pada tengah malam, anak-anak diminta mengirimkan ungkapan permintaan maaf dan ungkapan mencintai orangtua mereka masing-masing. 

Tak ayal, kiriman melalui WhatsApp (WA) tersebut, membuat banyak orangtua menangis terharu. 

Istilah ‘surat cinta’ dari anak-anak menjadi trending bahasan yang ramai di grup-grup orangtua murid. 

Surat cinta itu ditulis pada tengah malam dan langsung dikirimkan ke orangtua mereka di rumah. Kalimat yang polos dari anak-anak yang ingin meminta maaf atas kesalahan-kesalahan mereka selama ini, tidak bisa membendung rasa haru setiap orangtua yang menerima kiriman tersebut melalui pesan WA.***

Editor : Ditya Arnanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut