Tidak hanya itu, istri korban Lau tidak luput dianiaya Aldi dengan kayu yang masih dipegangnya.
"Istri Samsudin dipukul Aldi ke arah belakang leher belakang kepala bagian belakang," tuturnya.
Usai mengambil perhiasan korban sebanyak 10 suku emas, kedua eksekutor Eko dan Aldi menghampiri Samsul yang bertugas mengawasi situasi di luar pondok korban langsung kabur melarikan diri.
"Kepada petugas, hasil rampasannya yang sudah terjual sebanyak 6 suku emas dari 10 suku emas yang dirampok komplotan tersangka," tandas Gokma.
Beruntung, dua hari setelah kejadian pada hari Rabu (26/20) petugas mendapatkan informasi para tersangka sudah kabur ke Kabupaten Kerinci, Jambi. Setelah berkoordinasi dengan tim Buser Polres Kerinci, tim Buser Polres Tanjab Barat langsung bergerak cepat memburu para tersangka.
Nahas, Samsul dan Eko berusaha melawan saat terjadi penggrebekan. "Karena melawan, kedua tersangka ini, Samsul dan Eko diberi tindakan tegas dan terukur," tegasnya.
Kepada petugas, Samsul mengaku melakukan aksinya karena khilaf. Sedangkan Eko yang duduk di kursi dorong mengaku nekat melakukan aksinya lantaran terlilit hutang.
"Ada terlilit hutang, mau bayar rumah kontrakan," tukas Eko.
Guna penyelidikan lebih lanjut dan mempertanggungjawabkan perbuatannya, ketiga tersangka harus mendekam di sel tahanan Polres Tanjab Barat.
***
Editor : Ditya Arnanta