Batin Hitam membangun benteng tersebut, letaknya kurang lebih 75 meter dari benteng Batin Hitam, yang dikenal dengan Makam Dara Sembilan.
Kematian Dara Sembilan itu bermula, ketika terjadi kerusuhan yang dilakukan oleh Portugis dan lanun.
Sembilan anak dara disembunyikan dalam benteng, kunci rahasianya berada di bagian luar. Sedangkan, juru kuncinya ikut melakukan peperangan.
Akibat serangan dahsyat antara Portugis dan lanun, benteng itu roboh menutupi tempat kunci rahasia. Menyebabkan dara terkubur dan meninggal.
Adapun sembilan dara yang meninggal dalam benteng diatas adalah, Mayang Sari, Cempaka, Aisyah, Rubaiyah, Samsidar, Zainun, Kamariah, Siti Hawa dan Zubaidah.
Disebutkan juga dari sumber lain mengatakan, yang memegang kunci benteng Batin Hitam adalah ayah dari sembilan dara. Ada juga yang mengatakan, kesembilan dara tersebut bukan kakak beradik melainkan dara-dara pada masa itu.
Sumber sejarah lain juga menyebutkan, pada masa itu, Makam Dara Sembilan dijaga oleh seekor ulang weling. Setiap bulan akan diberi sesajen, sebagai bentuk penghormatan.
Makam ini dipercaya mempunyai kekuatan gaib, sehingga orang yang datang berziarah dilarang berkata kotor, meludah di dalam area makam, dilarang memakai alas kaki. Kemudian bagi perempuan yang datang bulan juga dilarang masuk.***
Editor : Ditya Arnanta