KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Beredarnya hasil survai 10 tokoh digadang gantikan Juliyatmono sebagai Bupati Karanganyar mendapatkan respon dari mantan pengurus Partai Golkar Eko Setiyono.
Eko beranggapan hasil survai 10 Tokoh yang digandang jadi pengganti Juliyatmono sebagai Bupati Karanganyar yang beredar itu belum subjektif. Dimana objektifitas hasil survai tidak ada sama sekali.
"Saya melihatnya nama-nama yang dimasukan itu masih subjektif. Objektifitasnya masih sangat rendah. Hanya memenuhi siapa yang ingin diunggulkan dalam survai,"papar Eko saat berbincang dengan iNewskaranganyar.id, belum lama ini.
Menurut Eko, bila survai itu ada objektifitasnya, sebelum melakukan survai, 10 tokoh itu terlebih dahulu dikumpulkan dan diperkenalkan terlebih dahulu pada publik. Setelah itu baru dilakukan pensurvaian.
"Dari 10 orang itu, tidak secara rendem (langsung di survai) seperti ini. Tokoh-tokoh ini diperkenalkan terlebih dahulu pada masyarakat, kemudian dikumpulkan 10 besar lah itu baru objektiftasnya baru bisa dipertanggungjawabkan. Tapi kalau ini saya masih melihatnya subjektif rendah dan tak bisa dipertanggungjawabkan,"terangnya.
Beredar hasil survai 10 Tokoh digadang bakal gantikan Juliyatmono di 2024 (Foto: Tangkapan Layar)
Namun, Eko yang juga mantan Sekertaris DPD II Partai Golkar Karanganyar ini sangat memahami survai yang dilakukan bagian dari strategi partai. Dimana, partai menyadari Pilkada masih jauh. Namun kasak-kusuk dimasyarakat tentang sosok figur semakin terasa.
"Pilkada itukan masih jauh masih 2 tahun lebih, tapi kasak-kasuknya semakin terasa. Dan parpol bisa menangkap kasak-kusuk itu. Sehingga nama yang dikasak-kusukan itu sekalian dimunculkan,"terangnya.
Senada dengan Eko, Mantan Ketua DPC Partai Hanura Karanganyar Putut Hartanto mengatakan survai itu bagian dari strategi partai pemilik kursi di DPRD. Mereka, ungkap Putut, ingin menawarkan kandidat utamannya ini pada partai lainnya yang juga memiliki kursi di DPRD.
"Jadi partai pemenang di Karanganyar yang mempunyai kursi penuh itu ingin menawarkan pada partai lain untuk berpasangan. Dengan hasil survai ini, berarti calon yang digadang-gadang dan menempati urutan paling atas itu bisa dipromosikan partainya paling kredebelitas, mumpuni dikenal masyarakat,"ungkap Putut.
Seharusnya, imbuh Putut, survai itupun jangan hanya memasukan tokoh dari kalangan parpol. Tapi juga memasukan unsur dari kalangan profesional. Sehingga nantinya masyarakat mempunyai gambaran siapa yang layak di sandingkan sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati. ***
Editor : Ditya Arnanta