KARANGANYAR,iNews.id - Jembatan Jurug B yang melintasi sungai Bengawan Solo, hari ini Senin (19/9/2022) resmi ditutup total. Hal ini berdampak pada arus lalu lintas kendaraan di Jalan Utama Nasional dari arah Jawa Timur atau kota-kota di wilayah Timur seperti Karanganyar dan Sragen menuju arah barat masuk Kota Solo macet parah.
Kepadatan kendaraan terjadi mulai dari palang kereta Palur hingga Jembatan Jurug. Kemacetan terparah tepat berada di depan kampus UNSA. Selain ruas jalan menyempit, sistem Contraflow diberlakukan.
Pantauan iNewskaranganyar.id, seluruh kendaraan dari kedua arah, barat dan timur dilewatkan melalui Jembatan Jurug C. Praktis penumpukan kendaraan berpusat di jembatan C. Sedangkan jembatan A yang merupakan jembatan jurug lama ditutup total. Karena kondisinya terlalu berbahaya untuk dilalui.
Safitri salah satu mahasiswa UNS yang hendak ke kampus dan melintasi ruas jalan dimana titik kemacetan terjadi mengaku untuk ke kampus, dirinya menempuh perjalanan selama 45 menit. Padahal sebelum jembatan jurug diperbaiki, dirinya hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk ke kampus UNS.
"Begitu saya dengar jembatan jurug diperbaiki, sesampainnya di Fly Over, saya menyalakan Time Watch untuk bisa tahu berapa waktu yang harus saya tempuh. Dan mulai memasuki kemacetan, hingga lepas dari kemacetan itu waktunya 45 menit. Tidak tahu kalau pulangnya berapa menit keluar dari kemacetan,"papar Safitri, pada iNewskaranganyar.id, Senin (19/9/2022).
Ini dilakukan agar dirinya bisa memperkirakan jam berapa dia harus berangkat ke kampus dengan kondisi macet para ini.
"jadi besok-besoknya saya jam berangkatnya tidak mepet. Bisa mengatur jam berangkat. dari pada memutar melewati ring road,"ujarnya.
Terpisah Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dishub Karanganyar Bambang Prasetyo mengatakan dari sesuai kesepakatan dengan Dishub Solo seiring penutupan jalur utama Nasional menyusul perbaikan total jembatan jurug B, mulai diberlakukan rekayasa lalu lintas.
"Sesuai kesepakatan jembatan Jurug B mulai ditutup hari ini dan dilakukan manajemen rekayasa lalu lintas dengan menyebar pamflet di kawasan Palur," papar Bambang.
Menurutnya Jembatan Jurug C (sisi selatan), yang sebelumnya hanya dilewati dari arah Karanganyar, kini diberlakukan dua lajur karena ada penyempitan.
"Dari Karanganyar sendiri yang semula satu lajur kini diberlakukan dua lajur karena ada penyempitan," tuturnya.
Ditambahkan Bambang untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan akan diberlakukan rekayasa lalulintas. Dimana kendaraan dari arah utara (Sragen - Surabaya) diarahkan untuk berbelok ke Sroyo (ring road) atau bisa melalui exit tol (keluat di pintu tol Klodaran atau tol Ngasem).
"Kendaraan bisa dari arah Sragen dan Surabaya kita arah arahkan untuk berbelok ke Sroyo (ring road) atau bisa melalui exit tol," pungkasnya.
Editor : Ditya Arnanta