Dua Hari Dicari, Mahasiswi UNS Korban Terjun dari Jembatan Jurug Ditemukan Meninggal

SOLO, iNewskaranganyar. id - Setelah dua hari melakukan pencarian intensif, tim gabungan pencarian dan pertolongan akhirnya menemukan jasad Devita Sari Anugraeni (22), Mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo yang sebelumnya dilaporkan hilang usai diduga melompat dari Jembatan Jurug, Surakarta.
Dalam keterangan resminya, Rabu (2/7), Humas Pos SAR Surakarta, Yohan Tri Anggoro menjelaskan bahwa upaya pencarian dilakukan dengan mengerahkan berbagai unsur SAR, termasuk personel dari BPBD Temanggung yang dilengkapi dengan perahu karet (LCR).
“Tim berhasil mendeteksi titik keberadaan korban sekitar pukul 12.00 WIB di koordinat 7°32'36"S 110°52'25"E, sekitar 3,3 kilometer dari lokasi awal kejadian,” jelas Yohan. Jenazah berhasil dievakuasi pada pukul 12.25 WIB dan segera dibawa ke RSUD Dr. Moewardi, Surakarta.
Insiden ini pertama kali dilaporkan pada Selasa (1/7) pukul 11.15 WIB. Pos SAR Perum Jasa Tirta menerima informasi adanya seorang perempuan yang diketahui warga Temanggung ini, nekat melompat dari atas Jembatan Jurug.
Mendapat laporan tersebut, tim segera mengaktifkan koordinasi darurat dengan seluruh unsur SAR di wilayah Solo Raya.
Upaya pencarian dimulai pukul 13.55 WIB dengan mengerahkan unit perahu karet dan tim selam untuk menyisir area kejadian. Hingga sore hari pukul 17.00 WIB, hasilnya masih nihil. Tim kemudian melanjutkan pencarian pada malam hari menggunakan metode pengebloran di titik-titik strategis sekitar jembatan.
Hari kedua pencarian dimulai Rabu pagi pukul 07.00 WIB dengan apel kesiapan. Sejumlah Search and Rescue Unit (SRU) diterjunkan ke sejumlah titik, termasuk menyusuri aliran Sungai Bengawan Solo hingga wilayah Ngelo dan Ring Road.
Setelah korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, operasi SAR resmi dihentikan dan seluruh personel dikembalikan ke satuan masing-masing pada pukul 13.00 WIB.
Redaksi mengingatkan, peristiwa ini berkaitan dengan isu kesehatan mental. Jika Anda atau orang terdekat mengalami tekanan emosional atau pikiran untuk menyakiti diri sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.
Layanan bantuan tersedia 24 jam melalui hotline Kementerian Kesehatan di 021-500-454 atau melalui layanan darurat kesehatan jiwa di 1119 ext. 8.
Editor : Ditya Arnanta