Kemudian, sifat Bripda AP berubah, biasanya kalau EP sakit, Bripda AP dengan cepat merespon tetapi ini tidak sama sekali.
"Sudah dua kali saya melaporkan kasus KDRT hingga ke Propam Polda Sumsel, namun selalu selesai dengan perdamaian. Dan mirisnya lagi, setiap kali kami bertengkar, Bripda AP selalu mengungkit dan menghina dengan omongan yang tidak enak," tutur EP.
"Saya juga selalu diancaman. Dia selalu bilang, kalau menceraikan saya, masih banyak gadis yang mau dengannya. Katanya dia ganteng dan masih bisa mencari wanita lain. Dan kalau saya sudah dicerai, saya belum tentu dapat bujangan," ungkap EP.
Namun, nasi sudah menjadi bubur. Sikap bodoh yang diakui EP, dan dengan pikiran yang pendek, EP membuktikan mencari pria lain yang akhirnya menjadi musibah baginya.
"Aku bertemu dengan dia (IK), di Palembang. Tetapi saya tidak menjalin hubungan apapun dengan dia, apalagi pacar atau mantan pacar seperti yang telah dituduhkan. Saya tidak tahu tuduhan mantan pacar yang disebutkan itu didapatkan dari mana," katanya.
Diakuinya, pertemuan dengan MI baru dua kali yakni pertama waktu kuliah tahun 2018, terus yang kedua saat digerebek di Hotel di Palembang.
"Bripda AP memang tahu dengan posisi saya, karena tahu persis nomor seri ponsel saya, karena ponsel itu dibelikan Bripda AP setelah ponsel yang lama dihancurkannya," ujar EP.
Editor : Bramantyo