KARANGANYAR,iNews.id - Nama Holywings sempat menjadi sorotan publik saat promosi yang dilakukannya membuat heboh publik.
Tapi banyak yang tak tahu siapa sosok dibalik kesuksesan Holywings ini. Sosok itu adalah Ivan Tanjaya. Berkat ide cemerlangnya menjadi salah satu kunci suksesnya Holywings.
Dan berkat idenya itulah, membuat bar tersebut menjadi terkenal dan memiliki puluhan cabang di tanah air.
Perjalanan bisnis Ivan Tanjaya menjadi sorotan setelah aksi saling sindir chef Juna dan Don Chino yang merupakan salah satu chef Holywings ramai di media sosial. Ivan Tanjaya yang merupakan Co-Founder Holywings Indonesia pun turut menjadi perbincangan.
Seperti diketahui, Holywings merupakan perusahaan food and beverages yang populer di kalangan generasi muda. Ivan Tanjaya merupakan sosok di balik berdirinya bisnis ini.
Lalu, bagaimana perjalanan bisnis Ivan Tanjaya? iNewskaranganyar.id merangkum dari IDXChannel sebagai berikut.
Perjalanan Bisnis Ivan Tanjaya Co Founder Holywings
Ivan Tanjaya merupakan pengusaha yang berasal dari Sulawesi Tengah. Ia bersekolah di Surabaya dan melanjutkan kuliah di Beijing tepatnya di Raffles Academy jurusan Business Administration and Management General. Semasa di Beijing, Ivan sudah memulai berbagai usaha dan bisnis. Ia mengawali kiprah bisnisnya dengan menjadi agen rumah yakni menyewakan rumah kepada para calon mahasiswa yang ingin berkuliah di Beijing.
Kulik Perjalanan Bisnis Ivan Tanjaya, Sosok di Balik Suksesnya Holywings Indonesia. (Foto: MNC Media)
Uang yang didapatkannya dari bisnis sewa rumah ini dimanfaatkan Ivan untuk membuka bisnis lain yakni berjualan Instax Polaroid secara online. Ia memanfaatkan handphone dan platform Facebook untuk memasarkan bisnisnya. Bisnis ini bernama Polid House. Bisnis ini berhasil berkembang pesat dan menjadi lebih besar. Sayangnya, bisnis ini harus terhenti lantaran terganjal masalah regulasi.
Dari Bisnis Pengiriman Barang ke Food and Beverage
Perjalanan bisnis Ivan Tanjaya tak berhenti hanya dari Polid House. Ivan kemudian merambah ke bisnis jasa pengiriman barang, yakni PT Adara Inti Berkat. Seperti halnya Polid House, bisnis pengiriman barang ini juga tak bisa bertahan lama.
Jatuh bangun membangun bisnis mengantarkan Ivan mengenal bisnis food and beverage. Ia diajak temannya untuk mencoba bisnis di bidang ini. Awalnya, Ivan membuka sebuah gerai kedai nasi goreng. Tak disangka, bisnis ini berhasil berjalan hingga tiga bulan di sebuah ruko.
Sayangnya, bisnis ini terus mengalami penurunan. Tak patah semangat, Ivan bersama temannya kemudian mencoba mengubah konsep secara keseluruhan dan mengajak beberapa teman lainnya untuk menjadi investor. Di ruko yang sama itulah, kedai nasi goreng yang dijalankan Ivan dan teman-temannya berkembang menjadi Holywings.
Perkembangan Bisnis Holywings
Holywings terinspirasi dari pengalaman Ivan Tanjaya saat mengunjungi sebuah live bar music di Beijing. Biasanya, harga makanan di live bar music ini cenderung lebih murah dibandingkan dengan klub. Dengan berkaca dari konsep live bar music, akhirnya Ivan dan teman-temannya mengusung konsep itu dan menerapkannya di Holywings. Ia menjual chicken wings, bir dengan harga murah, dan dilengkapi dengan konsep live music.
Dua minggu pertama setelah buka, Holywings cukup sepi. Akan tetapi, cabang Holywings di Kelapa Gading tersebut kemudian semakin ramai dan populer. Sembilan bulan kemudian Holywings membuka cabang keduanya yakni di Pantai Indah Kapuk (PIK). Seperti halnya pada cabang pertama, Holywings cabang PIK juga sepi pada minggu-minggu pertama. Barulah setelah beberapa waktu, Holywings PIK ramai oleh pengunjung.
Itulah ulasan mengenai perjalanan bisnis Ivan Tanjaya yang merupakan Co Founder dari Holywings Indonesia. Upayanya membangun bisnis dengan pantang menyerah membuat Holywings terus berkembang hingga cabangnya tersebar di luar kota.
Editor : Ditya Arnanta