Sayangnya saat ini peneliti tidak bisa mengidentifikasi pria mana yang rentan kehilangan kromosom Y. Kenneth Walsh dan Lars A. Forsberg, dari Universitas Uppsala di Swedia, memang telah mengembangkan tes reaksi berantai polimerase (PCR) yang murah, seperti yang digunakan untuk pengujian Covid-19, guna mendeteksi hilangnya kromosom Y. Tetapi metode pengujian itu masih untuk kebutuhan internal laboratorium.
“Studi yang meneliti kehilangan kromosom Y dan mutasi yang didapat lainnya memiliki harapan besar untuk pengembangan obat-obatan pribadi yang disesuaikan dengan mutasi spesifik ini," jelas Kenneth Walsh.
Dia mengatakan saat ini cara yang bisa dilakukan untuk mencegah berkurangnya kromosom skes adalah metode pengobatan. Seperti pirfenidone, yang telah disetujui oleh Food and Drug Administration.
"Studi yang kami lakukan bisa dijadikan basis untuk pengembangan obat-obatan pribadi yang disesuaikan dengan mutasi spesifik ini,”tandasnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta