Kisah Misteri, Pocong Celdam Bekas, Ajian ‘Pembunuh Burung’ Suami Peselingkuh

Herry Honggo
Pocong celdam bekas, saat disanggarkan ditempat angker, untuk membunuh ‘burung’ suami (Foto: iNewskaranganyar.id/Herry Honggo)

Ketiga, tidak putus asa atau mau melayani hubungan intim dengan suami sepenuh hati. Kalau semua persyaratan tersebut sudah dipenuhi oleh isteri.

Abah Mustofa yang tinggal di Desa Siwal Rt 01/Rw III, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah ini baru sanggup mengerjakannya dengan ajian ilmu kegaiban yang diturunkan dari ayahnya, Muhammad Latif yang berasal dari Madura.

Isteri yang menjadi korban perselingkuhan ini harus mampu membawa celdam bekas dipakai suaminya (sebelum di cuci).

Selanjutnya, pada secarik mori (kain putih) yang sudah disediakan Abah Mustofa, supaya ditanda tangani dan diberi nama terang, juga disertakan nama suaminya.

Kemudian celdam itu ditaruh diatas mori dan dibubuhi rajah tertentu serta disemprot adonan minyak wangi yang terdiri dari 29 jenis yang beraroma mistis (disukai lelembut), diantaranya terdiri dari minyak zafaron, malikat subuh, kasturi, Al Jin, cendana, kenanga dan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu disini, juga diletakan batu akik jenis sri tumpuk untuk dipocong.

Pada tengah malam dilakukan prosesi ritual umbul donga Abah Mustofa dalam posisi duduk bersila, dihadapan pocongan mori yang sudah lengkap dengan uborampenya, mata terpejam dengan mulut komat-kamit membacakan permohonan kepada Sang Kholiq.

Biasanya ritual umbul donga ini, dilakukan di halaman depan rumahnya yang tidak beratap alias beratapkan langit.

Hal ini dilakukan dengan harapan agar permohonannya bisa langsung tersambung dengan Sang Kholiq.

Dua hari berikutnya, isteri tadi di suruh kembali lagi kepada Abah Mustofa untuk melakukan prosesi ritual pada tengah malam di lokasi yang angker, wingit atau dikeramatkan yang disana ada pohon besarnya, baik di kuburan, petilasan, di lokasi pertapaan maupun daerah lain yang memiliki aura mistis kuat dan wingit yang penuh dengan lelembut atau mahkluk halusnya.

Nah, di pohon yang kajiman (di tunggu banyak mahkluk gaib/ jin) seperti dedemit, pocong, kuntilanak maupun periprayangan itu, pocong celdam bekas itu disanggarkan dengan cara mengaitkan benang tadi digantungkan di ranting atau batang pohon tersebut.

Editor : Ditya Arnanta

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network