Kasus KLB Hepatitis Akut, Dinkes Provinsi Bengkulu : Waspada Hepatitis Misterius

Demon Fajri
Hepatitis akut misterius pada anak (Foto: Istimewa)

BENGKULU, iNews id - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni meminta, agar masyarakat di provinsi berjuluk "Bumi Rafflesia" waspada dengan penyakit hepatitis misterius yang menyerang anak-anak.

Selain itu, Herwan mengajak, masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan serta menjaga pola makan anak.

Ini menyusul setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB), pada kasus Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya (Acute Hepatitis of Unknown Etiology), menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia, sejak 15 April 2022. 

Bahkan pada KLB itu, tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, dengan dugaan penyakit tersebut dan meninggal dunia. 

Kematian, ketiga pasien itu dalam waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 31 April 2022. Kondisi inilah yang membuat pemerintah minta waspada dan jaga kebersihan.

"Setelah ada tiga anak meninggal dengan dugaan penderita Hepatitis Akut, Kementerian Kesehatan meminta kita semua waspada dengan penyakit misterius tersebut," kata Herwan, Selasa (10/5/2022).

"Gejala yang ditemukan pada ketiga pasien anak yang meninggal karena dugaan Hepatitis Akut tersebut mengalami mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran," sambung Herwan.

Selama masa investigasi, sampai Hewan, pihaknya mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang. 

Lalu, kata Herwan, lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan.

"Jika anak-anak memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, penurunan kesadaran agar segera memeriksakan anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat," sampai Herwan.

Herwan meminta, masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan jika bepergian keluar rumah, dan memperhatikan bila anak-anak berbelanja diluar rumah terutama pada makanan yang terbuka.

"Kita bersyukur karena di Bengkulu tidak ditemukan adanya gejala hepatitis akut pada pasien yang di rawat, dan bila ada ditemukan gejala mirip hepatitis akut segera berkoordinasi dengan kami," tutup Herwan.

Untuk diketahui, WHO pertama kali menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya dengan 10 kasus. Mereka yang terinfeksi adalah anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.

Sebelumnya, pemeriksaan laboratorium di luar negeri telah dilakukan. Virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut.

Editor : Ditya Arnanta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network