Bandara Adi Soemarmo Dorong Revolusi Hijau di Sekolah Lewat Pengelolaan Sampah Organik

Muhammad Bramantyo
General Manager Bandara Adi Soemarmo, Erick Rofiq Nurdin, saat edukasi pentingnya pemilahan sampah organik di sekolah (Foto: Ist)

Tempat di mana siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga mengamati proses daur ulang, meneliti potensi maggot, hingga menulis karya ilmiah yang bisa bermanfaat secara lebih luas.

Langkah Menuju Sekolah Berkelanjutan

Apa yang dilakukan Bandara Adi Soemarmo adalah bentuk nyata dari implementasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Mereka tidak hanya peduli pada operasional bandara, tetapi juga pada keseimbangan ekosistem sosial dan alam di sekitarnya.

Program ini menjadi contoh konkret bagaimana sebuah institusi bisa bersinergi dengan dunia pendidikan untuk menciptakan perubahan. Dari satu kandang maggot, bisa tumbuh kesadaran lingkungan yang besar. Dari satu komposter, bisa lahir generasi yang peka dan tanggap terhadap isu keberlanjutan.

Sebagai langkah awal, dua sekolah sudah terlibat. Namun dampaknya bisa menjalar lebih jauh. Sekolah lain bisa meniru, komunitas lokal bisa terinspirasi, dan pemerintah daerah bisa menjadikannya sebagai bagian dari program pendidikan lingkungan berkelanjutan.

Inovasi Hijau dari Ruang Kelas

Kisah ini menunjukkan bahwa perubahan tidak selalu datang dari proyek besar dan rumit. Terkadang, perubahan bermula dari hal sederhana—seperti sekelompok pelajar yang belajar mengelola sampah dengan maggot dan komposter di halaman sekolah mereka.

Dan siapa sangka, Bandara Adi Soemarmo lah yang membuka jalan menuju ekosistem pendidikan yang lebih hijau, lebih cerdas, dan lebih bertanggung jawab?

Editor : Ditya Arnanta

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network