SOLO, iNewskaranganyar.id - Hujan deras yang mengguyur Kota Solo dan sekitarnya menyebabkan beberapa wilayah di Kota yang pernah dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini kebanjiran.
Kondisi itu semakin diperparah setelah Sungai Bengawan Solo meluap akibat curah hujan tinggi di daerah hulu. Banjir melanda empat kelurahan di dua kecamatan, yaitu Kelurahan Sangkrah, Sewu, Jebres, dan Mojo.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta, Nico Agus Putranto, menyatakan bahwa banjir mulai terjadi sekitar pukul 01.45 WIB.
Ketinggian air naik dengan cepat dan bahkan sempat masuk ke rumah-rumah warga.
"Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan rawan banjir untuk meningkatkan kewaspadaan," kata Nico.
Sebagian warga di kawasan Kampung Sewu terpaksa mengungsi ke tenda-tenda pengungsian yang didirikan di atas tanggul. BPBD Kota Surakarta telah menyalurkan bantuan logistik dan peralatan, termasuk tenda dan matras, untuk para pengungsi.
Tim TRC BPBD dan relawan terus melakukan asesmen dan evakuasi di lokasi banjir. Meskipun kondisi air sudah mulai surut pada pagi hari, Nico mengimbau warga untuk tetap waspada karena Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Bengawan Solo masih berada dalam status siaga merah.
Wakil Wali Kota Surakarta, Astrid Widayani, langsung turun tangan meninjau lokasi banjir dan memastikan penanganan berjalan lancar.
Astrid juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan seluruh pihak, baik petugas maupun masyarakat, dalam menghadapi situasi cuaca ekstrem.
"Mengingat daerah ini rawan genangan, saya harap semua pihak lebih memperhatikan kondisi lingkungan sekitar, terutama di musim penghujan," pungkas Astrid.
Pemerintah Kota Surakarta telah mengambil langkah-langkah antisipasi untuk menghadapi potensi banjir susulan, seperti meningkatkan kapasitas pompa air dan memperbaiki tanggul-tanggul yang rusak. Masyarakat juga diimbau untuk selalu memantau informasi terkini dari BMKG dan BPBD.***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait