Ratusan Dosen ISI Solo Gelar Aksi Damai Tuntut Kejelasan Pencairan Tunjangan Kinerja 

Muhammad Bramantyo
Ratusan Dosen ISI Solo Gelar Aksi Damai Tuntut Kejelasan Pencairan Tunjangan Kinerja (Foto: Muhammad Bramantyo/iNewskaranganyar.id)

KARANGANYAR, iNewskaranganyar. id - Aksi damai digelar ratusan Ratusan dosen dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Para dosen ISI yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tergabung dalam Persatuan Dosen ISI Surakarta (Perdosis) tersebut, mempertanyakan pencairan Pencairan Tunjangan Kinerja  (Tukin) yang hingga kini belum juga cair. 

Dalam aksi damai di depan kantor  rektorat kampus ISI, selain berorasi layaknya para mahasiswa, pada dosen ini pun membacakan penyataan sikap dilanjut dengan pembacaan puisi curahan hati para dosen ISI Surakarta. 

Mereka juga membawa spanduk yang dibentangkan selama orasi berlangsung.  Seperti 'Aksi damai ASN Dosen ISI Surakarta, Cairkan Tukin Dosen ASN untuk Keadilan'.

'Penuhi Hak Kami! Cairkan Tukin Dosen'. 'Menuntut Keadilan, Katanya Dosen ASN Aset, Tukinnya Mleset' hingga 'Tukin Tidak Cair, Mogok Kerja'. 

Pernyataan sikap resmi tersebut dibacakan oleh salah satu perwakilan dosen ISI bernama Denny Rahman. Isi pernyataan sikap tersebut adalah :  

1. Mendukung pernyataan sikap dan aksi yang dilakukan oleh Aliansi Dosen ASN KEMDIKTISAINTEK seluruh Indonesia berkaitan dengan tuntutan realisasi pembayaran tunjangan kinerja dosen ASN.

2. Penolakan pembayaran Tunjangan Kinerja periode 2020-2024 adalah bentuk pelepasan tanggung jawab negara terhadap terabaikannya hak dosen ASN atas tunjangan kinerja dari tahun 2020-2025.

3. Mendesak Pimpinan Lembaga, dalam hal ini Rektor ISI Surakarta, untuk memprioritaskan dan ikut menyuarakan permasalahan ini melalui Forum-forum terkait.

4. Menghimbau seluruh rekan dosen ISI Surakarta untuk secara aktif menyuarakan dan mengambil tindakan atas ketidakadilan ini secara pertanggung jawab.

5. Aksi damai ini merupakan bentuk tanggung jawab moral Dosen ASN di lingkungan ISI Surakarta dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan tinggi untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, berintegritas, serta menjunjung tinggi etika dan moral.

Aksi demo tersebut bermula karena keresahan para dosen ISI Solo karena belum cairnya tunjangan kinerja (tukin) sejak tahun 2020 hingga 2024 yang seharusnya mereka terima.

Rektor ISI Solo, I Nyoman Sukerna mendukung aksi damai yang dilakukan para dosen tersebut. 

"Kami ISI Surakarta ikut berpartisipasi untuk ikut menuntu keadilan di negara kita Indonesia ini," paparnya kepada wartawan, Senin (3/2).

Menurut Permendikbud tahun 2020, perubahan kedua dari Permendikbud no 16 tahun 2016 tentang ketentuan teknis pelaksanaan pemberian tunjangan kinerja pegawai di lingkungan Kemendikbud  tidak dilaksanakan dengan benar dan adil.

"Sebab tunjangan Tukin sejak 2020 hingga Februari 2025 tidak dibayarkan. Mari bersama menuntut keadilan agar kinerja kesejahteraan dosen akan bisa berjalan dengan baik," ungkapnya.

Wakil Rektor I Bidang Akademik ISI Surakarta, Bambang Sunarto menilai ketimpangan yang terjadi dalam pencairan tukin. 

"Diketahui, dosen yang berada dibawah Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), serta kementerian lainnya telah menerima tunjangan tersebut," 

Namun sayangnya dosen yang ada di lingkungaan  Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti saintek). sama sekali belum mendapatkannya. 

Total di seluruh Indonesia ada sekitar 80 ribu dosen ASN. Sedangkan di ISI Solo ada 
250 dosen ASN yang tukinnya juga belum   cair. 

"Kami merasa benar-benar diabaikan. Seharusnya, mereka yang bertanggung jawab dalam eksekusi kebijakan ini segera menindaklanjuti peraturan yang sudah ada,” pungkasnya.***

Editor : Ditya Arnanta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network