Berembus Isu Musdalub Pasca Kekalahan Partai Golkar di Pilkada Karanganyar, Kader: Tidak Sembarangan

Muhammad Bramantyo
Wakil Ketua DPD Partai Golkar Karanganyar Aan Shopuanudin menolak adanya Musdalub meski dalam Pilkada kalah (Foto: iNewskaranganyar.id/Muhammad Bramantyo)

KARANGANYAR, iNewskaranganyar. id - Rumor desakan digelarnya Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Partai Golkar Karanganyar menyusul penyusutan perolehan kursi Legislatif saat Pileg lalu dan kekalahan cabup yang diusulkan partai besutan Bahlil Lahadalia di Pilkada 2024 mulai beredar dikalangan partai berlogo beringin ini. 

Wakil Ketua DPD Partai Golkar Aan Shopuanudin secara tegas menolak adanya Musdalub. Ia mengatakan, baik secara pribadi maupun sebagai kader Golkar yang berpedoman terhadap filosofi Karya dan Kekaryaan, ia mendukung mekanisme partai dijalankan secara benar. 

Dimana Musda tetap digelar sesuai dengan SK yang berlaku, dengan peraturan organisasi yang ada. 

"Tidak bisa sembarangan (Musdalub). Jadi saya tetap mendukung kepengurusan ini, sampai di akhir masa jabatan sebagai pengurus DPD Partai Golkar Karanganyar," papar Aan pada iNewskaranganyar.id, Rabu (18/12/2024). 

Secara blak blakan, meski saat Pilkada 2024, dirinya tidak berada dalam gerbong partai yang mengusulkan kandidat sendiri, Aan mengaku tidak cocok dengan adanya Musdalub. 

Pasalnya selain dirinya taat terhadap mekanisme organisasi, adanya Musdalub menimbulkan efek lebih buruk didalam organisasi. Dimana bila Musdalub digelar akan terjadi perpecahan didalam partai. Karena adanya muatan kepentingan. 

"Secara pandangan kami, efek dari Musdalub lebih buruk. Saya lebih cocok biarkan masa kepengurusan partai selesai, baru dilakukan Muscab. Dibandingkan dengan misal dilaksanakan sesuai dengan isu itu," ujarnya. 

Ia tidak menampik kemungkinan Musdalub itu digelar. Namun jauh lebih terhormat bila mekanisme partai dilaksanakan sesuai dengan tata aturan yang ada. 

"Sebenarnya  memungkinkan (Musdalub) semuanya itu memungkinkan. Tapi, partai akan lebih terhormat bila melaksanakan seluruh rangkaian sesuai dengan tata aturan yang ada. Dan kemungkinan Musda akan digelar awal 2025," ujarnya. 

Yang terpenting saat ini, ungkap Aan, rekonsiliasi pasca Pilkada harus segera dilakukan. Rekonsiliasi ini harus segera dilakukan karena semuannya untuk kepentingan Partai Golkar. 

Editor : Ditya Arnanta

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network