KUPANG, iNewskaranganyar.id - Salah seorang warga RT 17 RW 06, Kelurahan Buraen, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur, bernama Deventer Mesak Baok (30) ditemukan tewas tergantung di pohon Lophostemon di hutan Tuatuka, Kelurahan Buraen, Rabu pagi (16/10/2024).
Korban itu ditemukan dalam kondisi membusuk dan diduga telah meninggal lebih dari dua hari sebelum ditemukan.
Kapolres Kupang AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata, melalui Kapolsek Amarasi, Iptu Jemmy O. Sigakole, ketika dikonfirmasi media Kamis, (17/10/2024) membenarkan penemuan tersebut.
Menurutnya, pihak keluarga korban menerima kematian Deventer sebagai sebuah musibah dan tidak mempersoalkan penyebab kematiannya.
"Ya Benar, kami mendapat laporan dari warga terkait penemuan mayat Deventer Mesak Baok. Saat ini, korban telah disemayamkan di rumah duka menunggu jadwal pemakaman," ungkapnya.
Iptu Jemmy menerangkan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis dari Puskesmas Sonraen, korban diduga bunuh diri dengan cara menggantung diri menggunakan tali nilon yang diikat di pohon.
Lebih lanjut Jemmy membeberkan kronologi peristiwa bunuh diri tersebut. Dikatakan Jemmy bahwa mulanya korban pertama kali ditemukan oleh seorang warga setempat, Mesak Rensini, saat hendak menuju kebunnya.
Ketika melintas di dekat lokasi kejadian, ia mencium bau menyengat yang berasal dari dalam hutan. Setelah mencari sumber bau tersebut, Mesak kaget mendapati sosok mayat tergantung di atas pohon.
Ia kemudian segera melaporkan temuannya kepada warga lainnya, yang kemudian menghubungi Polsek Amarasi.
Personil Polsek Amarasi yang dipimpin oleh Wakapolsek Amarasi, Ipda Elyakim Sula, langsung bersama tim medis bergegas menuju lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan lebih lanjut. Sesuai lakukan olah TKP, jenazah dievakuasi ke rumah duka untuk disemayamkan.
"Jadi setelah kita dapat laporan dari warga kita bersama tim langsung turun cepat ke lapangan lakukan olah TKP setelah itu jenasa langsung dievakuasi ke rumah duka untuk disemayamkan," pungkasnya.***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait