“Mbak Ita jika dipasangkan Ade Bhakti mendapatkan 22,2 persen. Sementara Yoyok Sukawi-Ade Bhakti 21,1 , hanya selisih 1,1 persen,” katanya.
Jika simulasi dilakuan 4 pasangan, Mb Ita dengan siapapun wakilnya, secara umum akan memperoleh suara tertinggi. Namun demikian, Yoyok Sukawi akan memperoleh suara yang cukup tinggi dan mengalahkan pasangan lain jika berpasangan dengan Ade Bhakti.
Diketahui Hasil PILEG Februari 2024 di Kota Semarang: PDIP masih menjadi partai pemenang, diikuti Gerindra, PKS, Demokrat, PKB, PSI, dan lainnya.
Perolehan kursi DPRD Kota Semarang 2024. PDIP mendapatkan 14 kursi, Gerindra : 7 kursi, PKS : 6 kursi, Demokrat : 6 kursi, PKB : 5 kursi, PSI : 5 kursi, Golkar : 4 kursi, PAN, PPP, dan Nasdem masing-masing 1 kursi.
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Kota Semarang yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, yaitu mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Sampel diambil sebanyak 600 responden secara proporsional secara acak dan merata di seluruh wilayah Kota Semarang.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan Margin of Error ± 4,08% pada tingkat kepercayaan 95 persen. Waktu pelaksanaan survei adalah 8 - 14 Juni 2024. Ada sampel yang non respon (sulit ditemui, tidak berkenan diwawancara, keluar kota) sehingga total responden yang dapat diwawancara sebanyak 544 orang.
Analisis Pengamat Politik Pengamat politik yang juga Dosen Ilmu Komunikasi FISIP UNDIP, Yoga Putra Prameswari, S.I.P., M.A memberikan komentar soal hasil survei dari INDO RISET Strategis. Menurutnya dari hasil itu, penentu kemenangan adalah pasangan calon yang akan dipilih.
Selain itu, ia yakin Wali Kota Semarang itu akan mendapatkan rekomendasi dari PDI Perjuangan. Sementara, Yoyok menurutnya harus memilih koalisi yang tepat untuk bisa menang di Pilkada 2024 nanti.
“Kalau di PDIP Saya yakin Mbak Ita yang akan mendapatkan rekomendasi, apalagi sebagai incumbent yang masih memegang kekuasaan infrastruktur politik. Kemudian Mas Yoyok perlu melakukan koalisi yang cukup kuat, karena PDIP sangat kuat ya. Yang harus dilihat adalah koalisi nasionalis agamis, PDIP dengan partai agamis, dan Demokrat juga melakukan yang sama,” ujarnya.
“Mas Yoyok harus mengambil peluang, karena mayoritas Masyarakat Kota Semarang beragama Islam ya. Dan saya lihat Mas yoyok melakukan sholat jumat keliling ya apalagi menjadi pemilik PSIS Semarang cukup menjadi modal dikenal oleh kalangan umum,” tambahnya.
Selain itu, Dosen UNDIP tersebut mengatakan peluang Ade Bhakti punya peluang yang sangat besar untuk bisa maju di Pilkada 2024 nanti.
“Saya lihat memang diminati oleh kalangan milenial dan gen z, dengan konten-kontennya di media social. Tetapi harus kita lihat juga apakah follower nya dari Kota Semarang, kalau itu iya, menjadi modal yang sangat besar,” ucapnya.
Ia memperkirakan, Pilkada nanti akan mempertemukan Mbak Ita dan Yoyok Sukawi.
“Ya dari saya kemunkinan akan head to head. Soal Gerindra, tentu tokoh yang dekat dengan Prabowo Subianto sudah pasti bisa mendapatkan rekomnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Soegijapranata (UNIKA) Semarang, Andreas Pandiangan menyebut Yoyok Sukawi berpeluang akan mengganggu petahana pada Pilkada 2024 mendatang.
“Pak Yoyok harus berkoalisi, dan akan menjadi pengganggu petahana. Pak yoyok punya kekuatan dari pileg kemarin, karena itu adalah pemilih real,” ujar Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi FHK Soegijapranata. ***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait