SOLO, iNewskaranganyar.id - Masjid Raya Sheikh Zayed berkolaborasi dengan Algatech Nusantara dalam pengembangan MicroForest sebagai solusi isu lingkungan.
Hasilnya Technology MicroForest merupakan Photobioreactor Microalgae kini sudah ada di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. Banyak masyarakat yang masih awam terkait dengan Technology MicroForest.
Benda berbentuk kapsul berisi cairan hijau ini berfungsi sebagai bio filtrasi alami dengan memanfaatkan proses fotosintesis microoganisme, yaitu microalgae untuk membantu menyaring udara polutan dan menurunkan kadar karbondiaksida melalui proses fotosintesis.
Emisi karbondioksida yang dihasilkan dari emisi lingkungan sekitar diserap dan menghasilkan oksigen setara dengan 4 hingga 5 pohon usia 15 tahun yang tumbuh dilingkungan Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo.
CEO Algatech Nusantara, Rangga Whisesa Pratama menjelaskan Green Technology MicroForest merupakan Photobioreactor Microalgae. Yang berfungsi sebagai bio filtrasi alami dengan memanfaatkan proses fotosintesis microorganisme.
"Yaitu microalgae untuk membantu menyaring udara polutan dan menurunkan kadar karbondiaksida melalui proses fotosintesis, jelas Rangga dalam rilis tertulisnya, Kamis (20/6/2024).
Selain itu emisi karbondioksida yang dihasilkan dari emisi lingkungan sekitar diserap dan menghasilkan oksigen setara dengan 4 hingga 5 pohon usia 15 tahun yang tumbuh dilingkungan Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo.
"Proses fotosintesis yang dihasilkan oleh Photobioreactor Microalgae ini berkontribusi menghasilkan udara yang lebih baik bagi jamaah dan pengunjung masjid," paparnya lebih lanjut.
Presiden Komisaris Algatech Nusantara Heru Kunadi menambahkan benda mirip kapsul berukuran raksasa setinggi 2 meter yang didalamnya ada cairan berwarna hijau pekat yang terus bergerak dari bawah ke tas mengeluarkan ribuan molekul kecil kecil seperti sebuah oksigen dan melepaskannya ke udara.
"Ini prototipe berbentuk kapsul yang kami buat khusus untuk Masjid Raya Sheikh Zayed ini. Warna hijau pekat inilah MicroForest yang menghasilkan udara setara 5 pohon berusia 15 tahun," tuturnya.
Cairan hijau atau MicroForest tersebut bisa diaplikasikan dalam bentuk kolam atau wadah lainnya Perkantoran , rumah, hotel tidak wajib lagi menanam pohon hingga menunggu waktu lama hingga tahunan. Dengan MicroForest ini hanya butuh waktu singkat akan membersikan udara dengan jangkauan sekitar 25 meter persegi.
"Alasan kami hadir di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo ini karena pengunjung atau jemaah di sini rata rata 10 ribu pengunjung setiap harinya otomatis pengendapan co2 cukup banyak," terang Heru.
Munajad, Direktur Masjid Raya Sheikh Zayed Solo merasa bersyukur dengan adanya tekhnologi baru yang terpasang di area masjid yang kini menjadi icon kota Solo tersebut.
"Kami bersyukur karena di Masjid Raya Sheikh Zayed ada Hutan Kecil dengan kehadiran MicroForest ini Green. Dengan tekhnology setara 5 pohon berusia 15 tahun, saya percaya dan yakin polisi udara akan sangat berkurang di masjid yang kita cintai ini," imbuhnya.
Komisaris dan Founder Algatech Nusantara Dhimas Aji Kurniawan kepada wartawan menyebut pihaknya berkomitmen untuk selalu menjadi pendukung terdepan dalam setiap inisiasi perkembangan teknologi, dengan mengembangkan dan mengimplementasikan teknologi yang mendukung pelestarian lingkungan.
" Kami punya mimpi memasang microforest di masjid Al zayed Abu Dhabi, Masjidil Haram di Mekkah, dan Masjid Nabawi di Madinah. Karena disana kan tandus, mohon doanya ya mba/ mas rekan rekan media," pungkas Dhimas
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait