Tidak Digaji, Mengapa Jabatan Ketua Umum Askab PSSI Karanganyar Begitu “Seksi” Diperebutkan?

Bramantyo
Tidak Digaji, Mengapa Jabatan Ketua Umum Askab PSSI Karanganyar Begitu “Seksi” Diperebutkan? (Foto: Tangkaoan Layar Facebook)

Ia mengatakan apa yang diutarakannya ini sesuai fakta yang terjadi. Dimana, di Periode 2020 - 2024, roda organisasi sudah berjalan dengan baik. 

Mulai banyaknya klun sepakbola yang lahir, roda kompetensi sepakbola sudah berjalan, penataan wasit hingga UMKM. 

" Ada 80 klub sepakbola lahir di periode 2020-2024 lahir. Terus, roda kompetensi klub sudah berjalan. Dimana banyak turnamen antar kampung (Tarkam) bergulir. Penataan wasit sudah berjalan. Banyak UMKM yang lahir. Mulai banyak UMKM yang menjual kaos sepakbola klub, hingga pelaku laundry itupun ikut kebagian rejeki. Jadi di periode ini sudah berjalan sesuai relnya. Apa karena itu jadi pada tertarik ikut, "ujarnya.

Tak hanya itu, penataan perijinan perhelatan sepakbola juga sudah tertata dengan baik. Yang awalnya para klub kesulitan mengajukan ijin, kini perijinan sudah diurus oleh Askab. Ia mengaku tidak masalah siapapun yang nantinya memimpin Askab PSSI Karanganyar. 

"Harapan kami pondasi yang sudah dibangun ini bisa diteruskan siapapun yang menjadi ketua Askab saya rasa harus lebih baik lagi jangan sampai turun lagi.. Kita sudah susah payah membangun kondisi baik ini, " Ujarnya. 

"Jangan sampai yang penting jadi Ketua Askab, habis itu tidak melakukan apa-apa untuk sepakbola Karanganyar," Imbuhnha. 

Apalagi pemilihan Ketua Askab ini, ungkap Budi, mendekati Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Sehingga jangan sampai sepakbola dicampur adukan dengan politik. 

"Apalagi ini mendekati pilkada sehingga Askab PSSI semakin seksi. Tadinya saya berharap tidak ada yang mencalonkan diri. Tidak tahunya semuanya pada turun gunung, " katanya sambil tertawa. 

Hal sama juga diungkapkan mantan pelatih Persika Karanganyar Beni Andriawan Wahyudi alias Beni Kingkong. 

Menurut Beni Kingkong, posisi Ketua Askab PSSI periode 2024-2029 menjadi incaran. Ada beberapa nama yang disebut-sebut menginginkan menjadi Ketua. 

"Gayeng (seru). Karena Askab yang sekarang bisa dikatakan menjadi banyak calon yang mengingkan menjadi ketua, " ujarnya. 

Ia mengatakan diakui apa tidak, di bawah kepemimpinan Prihanto, sebagai salah satu saksi yang ikut didalam persepakbklaan di Karanganyar ini, dirinya melihat Prihanto sukses dalam membangun Askab PSSI dan Persika Karanganyar.

Salah satu bukti nyata yaitu keberhasilan membawa Persika menembua 10 besar Liga 3 PSSI zona Jawa Tengah. Padahal saat itu Persika masih dalam posisi tidur panjang. 

"Harus diakui, saat Prihanto memimpin Askab dan juga Persika sangat luar biasa. Prihanto mampu mengembalikan Persika yang saat itu tengah dalam posisi tidur panjang. Beliau mampu mengembalikan Persika ke liga 3. Bahkan mampu menembus 10 besar, " terangnya. 

Ia mengatakan,apa yang diutarakan ini bukan karena saat itu dirinya yang menjadi Persika. Ini dia sampaikan itu sesuai fakta saat ini. 

Dimana, meski anggaran yang diberikan sangat minim sekali, namun Prihanto mampu membuat Persika kembali disegani. 

"Pak Prih (panggilan Prihanto) berani nombok. Saya sangat tahu sekali. Saat itu dengan biaya minim, namun pak Prih mampu membawa Persika masuk 10 besar, " terangnya. 

Belum lagi keberhasilan menghidupkan kembali roda kompetensi sepakbola di Karanganyar ini membuat para pemain-pemain liga ikut bermain di Liga.

"Banyak pemain-pemain liga yang hadir ikut main. Meskipun mereka main di kelas Tarkam. Namun kehadiran mereka mampu menarik antusiasme masyarakat terhadap sepakbola di Karanganyar," Ungkapnya. 

Karena itu, pada bakal calon yang berminat ikut dalam pencalonan, Beni Kingkong berharap tidak hanya sekedar mengejar posisi sebagai Ketua Umum Askab PSSI. 

Yang terpenting, Ketua terpilih harus siap mengeluarkan dana pribadi untuk menggairahkan sepakbola dk Karanganyar. 

"Saya pribadi sendiri melihat pak prih ini figur yang luar biasa. Dalam artian, beliau berani nombok pakai uang pribadi. Ini kenyataan, karena banyak banyak orang berduit, tapi hatinya tidak sampai, akhirnya tidak berani. Dan efeknya persebakbolaan Karanganyar jadi mandek, "pungkasnya. ***

Editor : Ditya Arnanta

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network