Anung Marwoko yang ditugaskan maju di Daerah Pemilihan (Dapil) 1 yang meliputi Karanganyar Kota, Mojogedang dan Matesih ini dari perhitungan versi partai, Anung mengantongi 14.300 suara by name, belum suara partai.
Anung Marwoko dari partai Golkar yang diprediksi bakal kembali lagi ke Parlemen (Foto: iNewskaranganyar. Id/Bramantyo)
Tak heran, bila Anung mendapatkan julukan anak ajaib. Bagaimana tidak, meski perolehan suara kali ini jauh lebih rendah dibandingkan pemilu 2019, dimana Anung mampu mendapatkan suara sebanyak 23 ribu suara dan berhasil mengatrol dua caleg Partai Golkar lainnya masuk ke Parlemen, namun pada pemilu tahun ini diakuinya merupakan yang terberat baginya.
Bahkan pada pemilu 2019, perolehan suara Anung Marwoko masuk kedalam deretan perolehan tertinggi di Indonesia pada saat itu.
Ia mengaku terharu mampu meraih suara 14 ribu. Padahal sebelumnya dirinya hanya menargetkan yang terpenting bisa lolos kembali ke Parlemen sudah cukup.
Bukan tanpa alasan bila Anung berpikir yang penting bisa lolos kembali ke Parlemen. Pasalnya selama empat tahun, dirinya tak diberi dana aspirasi disebabkan karena adanya pandangan politik yang berbeda dengan kebijakan parpolnya. Sehingga, dirinya mencari cara bagaimana tetap bisa mempertahankan kantong suaranya tanpa adanya dana aspirasi.
"Alhamdulillah suara masih tinggi, meski empat tahun tidak diberi dana aspirasi karena perbedaan pandangan politik," kata Anung.
Akhirnya, selama empat tahun menjabat sebagai anggota DPRD, dirinya hanya mengandalkan gaji dan anggaran operasional untuk memelihara konstituennya.
"Semua saya jalankan dengan uang gaji dan dana operasional untuk menjalankan program langsung yang menyasar ke Masyarakat. Seperti sunatan gratis, pasang listrik gratis, kursi roda gratis, tabung oksigen, ambulans gratis dan pemasangan WC gratis," paparnya.
Ia menyebut, ini pemilu ketiga yang mengantarkannya kembali ke DPRD. Pada pemilu 2009, Anung ikut pemilu sebagai caleg dengan nomer urut 10.
Dan saat itu dirinya hanya memperoleh suara aebanyak 2.500 suara. Meski hanya mendapatkan suara tak sampai 3000, tidak membuatnya kapok.
"Kemudian nyaleg lagi tahun 2014 dapat 10.000 suara, dan jadi Dewan. Lalu 2019 dapat 23.000 suara karena ada aspirasi, dan 2024 14.300 suara karena tidak ada aspirasi empat tahun," terang Anung yang saat ini masih duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Karanganyar.
Termasuk sikap vokalnya menyuarakan suara rakyat yang menyebabkan diberhentikannya kucuran dana aspirasinya pada periode lalu, di periode 2024 ini tetap akan disuarakannya.
Ia tetap akan menyuarakan persoalan kesehatan, program kerja yang diperjuangkan. Bahkan dirinya tetap akan memperjuangkan warga di Karanganyar yang belum tercover Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) baik dari pusat maupun daerah yang ditemukannya.
"Kemudian program infrastruktur jalan juga akan menjadi skala prioritasnya. Selain itu juga bidang pendidikan menjadi prioritas programnya, "ujarnya. ***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait