INDRAMAYU, iNewskaranganyar. id - Bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) membuat seseorang harus siap berpisah dengan keluarga.
Terlebih jika seseorang itu tidak dapat pulang ke kampung halaman dalam waktu lama, tentu saja menimbulkan kecemasan bagi sanak saudaranya.
Seperti yang dialami Masiroh (42), TKW asal Desa Pranggong, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat ini sudah tidak diketahui kabarnya selama 19 tahun dan dianggap hilang oleh keluarganya.
Namun, setelah sekian lama mencari kabar dan sudah melakukan berbagai upaya, keluarga Masiroh akhirnya mendapatkan titik terang. Mereka mengetahui keberadaan Masiroh melalui media sosial.
"Kemarin ada orang datang menemui saya, dia menunjukkan foto perempuan yang didapatnya dari Facebook, dan ternyata benar itu anak saya," kata Sopiyah, ibu dari Masiroh, saat ditemui di rumahnya.
Mengetahui hal itu, Sopiyah dan keluarga lainnya merasa kaget, sedih, dan bahagia karena sudah lama Masiroh menghilang setelah pamit untuk bekerja ke negara Suriah.
"Anak saya itu dikira sudah meninggal, dan ternyata masih hidup. Alhamdulillah, setelah ada kabar dan mengetahui wujudnya, saya sangat bahagia sekali. Saya juga sudah berkomunikasi dengan anak saya (Masiroh) melalui video call di Facebook," terang dia.
Kendati demikian, meski saat ini keberadaan Masiroh sudah diketahui, pihak keluarga pun masih dihantui rasa cemas. Pasalnya, Masiroh belum bisa pulang ke Indonesia lantaran Paspor miliknya hilang saat terjadi perang Suriah.
"Paspor anak saya katanya hilang saat perang Suriah, jadi anak saya belum bisa pulang. Saya masih khawatir, saya juga bingung mau gimana biar anak saya bisa pulang," ujar Sopiyah.
Sebagai seorang ibu, Sopiyah sangat menginginkan anaknya bisa pulang ke Indonesia. Sopiyah pun berharap, ada pihak yang dapat memulangkan anaknya tersebut agar kembali berkumpul bersama keluarganya.
"Saya minta tolong, saya pengen anak saya pulang. Saya ibunya kangen pengen ketemu dia. Saya kangen banget sama anak saya. Masiroh cepet pulang nak," ungkap Sopiyah.***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait