KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Pembukaan Musyawarad Daerah (Musyda) Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah di alun-alun Karanganyar berlangsung cukup meriah, Minggu (5/8/2023).
Kemeriahaan acara pembukaan Musyda PDM Karanganyar ini semakin meriah dengan penampilan kolaborasi antara Tapak Suci, Hizbul Wathan dengan Tarian kolosal yang di koreograferi Ryndhu Puspita Lokanantasari, S.Sn.M.Sn yang kebetulan seniman dan juga seorang Guru di MIM Karanganyar.
Bahkan Bendahara PWM Jawa Tengah, Prof Dr Sofyan Anif M.Si yang membuka acara Pembukaan Musyda PDM Karanganyar ini mengakui bila pembukaan Musyda PDM Karanganyar merupakan pembukaan Musyda terakhir di Jawa Tengah yang paling meriah dan termegah.
"Saya akui ini pembukaan Musyda terakhir di Jawa Tengah yang paling megah dan meriah. Saya sendiri tak tahu ini danannya pembukaan dari mana. Tapi saya akui, ini paling megah dan meriah. Saya ucapkan selamat pada pengurus PDM Karanganyar atas pembukaan Musyda yang cukup meriah dan megah ini,"papar Prof Sofyan disambut tepuk tangan warga Muhammadiyah Karanganyar yang memadati jalannya pembukaan Musyda di alun-alun Karanganyar, Sabtu
(5/8/2023).
Hal serupa itupun diucapkan Bupati Karanganyar Juliyatmono. Juliyatmono mengakui bila acara pembukaan Musyda PDM di alun-alun ini cukup meriah dan megah. Bahkan, ungkap Juliyatmono, Pemerintah Daerah sendiripun belum pernah membuat acara yang cukup meriah dan megah seperti yang dilakukan oleh PDM.
"Pemerintah sendiri rung tau gawe acara semeriah ini, Muhammadiyah malah wis gawe acara meriah bola - bali. Dan memang itulah kelebihan Muhammadiyah yang harus diakui pemerintah merupakan sebuah sumbangsih untuk kemajuan bangsa. Dan inilah jasa terbaik KH Ahmad Dahlan yang diterjemahkan dengan baik oleh semua anggota organisasi ini,"ungkap Juliyatmono.
Bendahara PWM Jawa Tengah, Prof Dr Sofyan Anif M.Si yang membuka acara Pembukaan Musyda PDM Karanganyar (foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)
Bupati Karanganyar, Juliyatmono sangat mengapresiasi kemitraan pemerintah dengan Muhammadiyah yang terjalin selama ini. Di bidang pendidikan, sekolah Muhammadiyah dan Aisyiyah berperan mendukung perbaikan akhlak putra putri terbaik Bumi Intanpari. Ia berharap kepengurusan baru periode 2023-2028 tetap melanjutkan perjuangan Muhammadiyah di berbagai bidang kehidupan.
Sementara itu dalam sambutannya, Prof Sofyan Anif menceritakan sejarah berdirinya Muhammadiyah. Mulai awal hingga saat ini memiliki 22.000 lebih sekolah Muhammadiyah dari SD sampai perguruan tinggi. Dan didorong dalam semua tingkatan serta daerah ada sekolah Muhammadiyah atau amal usaha yang unggul.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait