Selain biaya Grup band yang telah dibayar lunas, Kliennya ungkap Guruh Teguh Jendradi telah melunasi biasa sewa tempat sebesar Rp45 juta.
Vendor
Guruh Teguh Jendradi mengungkapkan kerusuhan itu terjadi disebabkan pihak Vendor tidak segera menyalakan Sound System. Mereka menolak menyalakan Sound System dikarenakan pihaknya baru membayar Rp44 juta dari Rp170 juta total sewa sesuai perjanjian.
Sesuai perjanjian pelunasan pembayaran dibayarkan selepas break magrib. Namun yang terjadi, pihak Vendor justru meminta pelunasan biaya sewa sebelum acara pertunjukan dimulai.
"Vendor tak menyalakan sound system sampai jadwal penampilan dimulai, yakni pukul 13.00 WIB. Vendor justru meminta uang pelunasan dibayarkan langsung secara tunai saat itu,"terangnya.
Untuk meyakinkan pihak Vendor bila biaya pelunasan sewa Sound System akan dilunasi, pihak EO telah menjaminkan satu unit Honda Brio. Namun jaminan itu ditolak oleh pihak Vendor, hingga akhirnya terjadi kericuhan.
Sementara itu, salah satu Perwakilan EO, Heri Rustanto mengatakan event konser musik ini merupakan kali pertama yang digelar untuk skala nasional. Sebelumnya dia hanya menyelenggarakan event konser musik lokalan. Dengan kejadian tersebut, Heri menyampaikan permohonan maaf atas kejadian itu. ***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait