Sebelum pemberangkatan ke puncak Merapi di Joglo Merapi diadakan pembacaan legenda Gunung Merapi. Dilanjutkan dengan pembacaan doa dan kidung-kidungan atau nyanyian. Kemudian ritual dilakukan dengan mengarak uba rampe tersebut menuju puncak Merapi.
Pada malam harinya warga melakukan kirab ke Joglo Merapi yang berada di puncak gunung sambil membawa kepala kerbau dan sesajen lainnya. Sesajen ini antara lain nasi gunung (tumpeng) berjumlah sembilan, palawija, dua jenis rokok dengan merek yang sudah ditentukan, jadah bakar, panggan butho yang jumlah umbo rampe dengan jumlah dua buah.***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait