MAGELANG, iNewskaranganyar.id - Banyak misteri yang belum terungkap terkait awal mula keberadaaan bangunan candi Borobudur yang menjadi salah satu peninggalan peradapan dunia yang fenomenal.
Seperti bagaimana bangunan candi dibuat, dari mana asal batunya, bagaimana cara membawanya hingga ke atas bukit.Seperti apa dulunya lokasi di sekitar Borobudur.
Borobudur sendiri di bangun di lokasi yang memang istimewa juga strategis. Diapit oleh bebarapa pasang gunung. Sebelah timur ada Gunung Merapi dan Merbabu di sebelah Timur. Sebelah selatan diapit oleh Gunung Sindoro dan gunung Sumbing. Juga di kelilingi Pegunungan Menoreh di sebelah selatan. Selain itu juga berada diantara 2 sungai, yakni Sungai Progo dan Elo.
Muncul Kembali Setelah Ribuan Tahun Menghilang
Berbagai sumber sejarah menyebutkan sekitar tahun 1006 gunung Merapi meletus hebat dan laharnya diduga menutupi seluruh bangungan candi hingga ribuan tahun lamanya menghilang di telan bumi. Sampai akhirnya tahun 1814 Candi Borobudur kembali "muncul" di sebuah bukit di desa Budur, Magelang Jawa Tengah. Sebelumnya Borobudur juga sudah di sebut dalam naskah Negarakertagama karya Mpu Prapanca pada tahun 1365 Masehi, yang bertuliskan ada sebuah bangunan vihara yang di dirikan di desa Budur.
Terkuburnya candi Borobudur juga diperkuat dengan prasasti Prasasti Kalkutta yang di dalamnya bertuliskan 'Awama' yang memiliki arti lautan susu. Sehingga ada kemungkinan 'Awama' itulah bisa berarti lahar Merapi yang kemudian menutupi Borobudur.
Saat pertama ditemukan masih berupa reruntuhan oleh HC Cornelius yang menemukan dasar candi. Kemudian dilanjutkan oleh Hartmann pada tahun 1814. Pemugaran kedua pada tahun 1907-1911 oleh Theodorus van Erp hingga bentuknya seperti yang terlihat saat ini megah dan istimewa.
Banyak Kepala Patung Budha Yang Hilang
Sekitar 250 arca Budha di candi Borobudur banyak yang hilang kepalanya. Padahal hanya ada 56 buah patung kepala arca Buddha yang masih disimpan di Balai Konservasi Borobudur (BKB). Selain itu juga nampak beberapa arca juga tanpa lengan dan tangan. Kemana lagi sisa kepala arca budha tersebut belum diketahui keberadaannya.
Usai di lakukan pemugaran pada candi Borobudur, ada yang menyebutkan bahwa Borobudur menjadi 'surganya' kolektor antik yang mau membayar mahal untuk kolektor artefak. Kepala budha banyak yang dicuri, dan membiarkan badannya tetap di tempat. Kemungkinan itulah yang menyebabkan banyak sekali ditemukan arca di candi Borobudur yang tidak berkepala.
Benarkah Dulunya Borobudur Merupakan Danau Purba
Masih banyak misteri yang perlu di kaji oleh para ahli, sebelumnya ada yang menyebut bahwa berdasarkan leganda Borobudur dulunya sebuah danau purba. Diibaratkan Borobudur di bangun layaknya sebagai bunga teratai yang mengembang di danau.
Van Bemmelen dalam bukunya “The Geology of Indonesia” menyebutkan bahwa piroklastika Merapi pada letusan besar tahun 1006 telah membuat danau purba itu kering tertutup abu vulkanik Merapi.
Hasil penelitian geologi juga menemukan sumur di beberapa titik lokasi di sekitar candi airnya asin. Bahkan peneliti asing dari Jepang juga tertarik untuk meneliti dugaan adanya danau purba di sekitar Borobudur. Diantaranya melakukan penelitian sungai yang berada di sekitar Borobudur, termasuk Sungai Progo dan Elo.
Borobudur, Bangunan Yang Sempurna Dari Kajian Arsitekturnya
Berdasarkan penitian tim ahli, banyak yang kagum dengan arsitektur bangunan Candi Borobudur. Pasalnya bangunan candi berbeda dari bangunan-bangunan yang ada diseluruh dunia. Baik itu piramida Mesir tidak bisa menandinginya. Dan Sampai saat ini belum ada jawaban bagaimana bisa dari segi arsitekturnya bisa mendirikan bangunan seperti Borobudur.
Candi Borobudur berbentuk punden berundak dan hingga saat ini masih menjadi misteri bagaimana candi ini dulunya di bangun. Bahkan ahli dari belahan dunia lain juga tidak sanggup memecahkan misteri keunikan Borobudur yang mendunia. (Habis) ***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait