Kecemasan pun merasuki Roro Jonggrang saat mendengar seribu candi yang tengah dibuat Bandung Bondowoso hampir selesai.
Akhirnya, Roro Jonggrang itupun mendapatkan ide untuk menggagalkan Bandung Bondowoso menyelesaikan pembuatan seribu Candi.
Dengan meminta bantuan gadis desa, Roro Jonggrang pun memerintahkan gadis desa keluar rumah untuk menumbuk padi dan membakar jerami.
Melihat adannya cahaya merah dan gemuruh kesibukan para gadis desa menumbuk padi,serta ayam yang mulai berkokok, membuat bangsa lelembut yang tengah membangun seribu candi atas perintah Bandung Bondowoso itupun lari tunggang langgang meninggalkan pekerjaannya.
Mereka tertipu, dan pergi meninggalkan lokasi pembuatan candi yang mendekati sempurna, karena sudah tersusun sebanyak 999 candi.
Saat mengetahui semua itu atas ulah pujaan hatinya, rasa cinta Bandung Bondowoso kepada Roro Jonggrang pun sirna.
Dengan kesaktian yang dimiliki, Roro Jonggrang dikutuk oleh Bandung Bondowoso menjadi batu untuk melengkapi candi yang dibangunnya menjadi genap 1000 candi.
Salah satu tokoh masyarakat setempat, Raksono mengatakan karena tahu adanya koalisi antara Roro Jonggrang dan gadis desa, Bandung Bondowoso inipun mengutuk para gadis disana tak laku kawin, alias Perawan Tua.
Mitos perawan tua ini berlaku di kampung Tlogo Elor dan Tlogo Kidul, hingga wilayah Bugisan, maupun Desa Kebondalem, yang berada di sisi utara timur laut komplek Candi Prambanan.
Disisi timur komplek Candi, terdapat dua Desa yaitu Desa Tlogo dan Bugisan, Prambanan Klaten, Klaten, Jawa Tengah.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait