Perjalanan Trieste ke dalam palung tersebut memakan waktu hampir lima jam. Untuk kembalinya ke permukaan memakan waktu tiga jam 15 menit. Kapal ini hanya bisa bertahan di dasar laut selama 20 menit. Itu karena tekanan yang ekstrem menyebabkan keretakan di salah satu jendelanya.
Penyelaman kedua ke dalam Challenger Deep dilakukan pada tahun 1995. Kali ini, sebuah wahana robotik laut dalam tak berawak bernama “Kaiko” melakukan perjalanan tersebut. Kaiko mengukur kedalaman Challenger Deep pada ketinggian 35.696 kaki. Kaiko juga mengumpulkan beberapa sampel dari dasar laut dalam.
Penyelaman ketiga ke dalam Challenger Deep terjadi pada tahun 2009. Pada tahun itu, Angkatan Laut AS mengirim kapal selam robotik Nereus untuk melakukan eksplorasi bawah laut. Nereus adalah kendaraan hibrida yang dioperasikan dari jarak jauh, yang juga dikenal sebagai HROV.
Nereus menghabiskan lebih dari 10 jam di dasar Challenger Deep. Nereus mengirimkan video dan data langsung ke kapal di permukaan. Dengan menggunakan lengan robotik, Nereus juga mengumpulkan sampel geologi dan biologi dari dasar laut.
Penyelaman lain ke Challenger Deep terjadi pada tahun 2012. Kali ini, penyelam solo James Cameron turun dengan DEEPSEA CHALLENGER. Dia mengumpulkan rekaman film, bersama dengan foto-foto, serta sampel air, dan organisme laut dalam.
Pada bulan Mei 2019, Victor Vescovo melakukan perjalanan ke Challenger Deep sebagai bagian dari Five Deeps, sebuah upaya untuk mengunjungi titik-titik terdalam di seluruh samudra di Bumi. Di sana, ia mengumpulkan lebih banyak sampel untuk ilmu pengetahuan. Dia juga menemukan kantong plastik, yang memicu lebih banyak lagi keprihatinan tentang dampak sampah di lautan dunia.***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait