8. Aku melihat umatku coba berbicara dengan golongan orang mukmin tetapi mereka tidak membalas bicaranya, maka menjelmalah sifat silaturrahimnya dan tidak suka bermusuh-musuhan sesama umatku lalu menyeru kepada mereka agar menyambut bicaranya, lalu berbicara mereka dengannya.
9. Aku melihat umatku sedang menepis-nepis percikan api ke mukanya, maka segeralah menjelma pahala sedekahnya yang ikhlas karena Allah SWT lalu mentabir muka dan kepalanya dari bahaya api tersebut.
Menurut Ketua Ikatan Sarjana Quran Hadis Indonesia Ustadz Fauzan Amin, sebagai umat Islam kita harus mengimani apa yang disampaikan oleh Rasulullah SAW karena: 1) Ada beberapa wahyu (ayat-ayat Al-Qur’an) yang turun melalui mimpi saat Nabi tidur, 2) Kita wajib percaya bahwa Nabi Muhammad itu ma’shum (dipelihara dari hal-hal keji dan mungkar), 3) Kita wajib percaya apa yang disampaikan Nabi Muhammad SAW sebagai ma’shum, 4) Nabi Muhammad memiliki 4 sifat yaitu siddiq, amanah, tablig, dan fatonah sehingga tidak mungkin Rasulullah menyampaikan kebohongan.
Oleh karena itu, berdasarkan hadist di atas, berikut beberapa hal yang bisa kita teladani: taat dan patuh pada orangtua, berwudhu dengan sempurna, zikir yang ikhlas kepada Allah SWT, sholat yang khusyuk, puasa dengan ikhlas kepada Allah SWT, mandi junub dengan rukun yang sempurna, melakukan haji dan umrah dengan ikhlas kepada Allah SWT, menjaga tali silaturahmi, dan bersedekah.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait