Saksi mata menggambarkan adegan kacau beberapa saat sebelum penyerbuan polisi untuk mengantisipasi acara Halloween. Petugas mengalami kesulitan mengendalikan kerumunan.
Moon Ju-young, 21, mengatakan ada tanda-tanda masalah yang jelas di gang-gang sebelum insiden itu. “Setidaknya lebih dari 10 kali ramai dari biasanya," katanya.
Rekaman media sosial menunjukkan ratusan orang yang memadati gang sempit dan miring itu terluka, dan tidak bisa bergerak ketika petugas darurat bersama polisi berusaha menyelamatkan mereka. Semua korban tewas kemungkinan besar akibat kecelakaan di satu gang sempit.
Rekaman lain menunjukkan adegan kekacauan petugas pemadam kebakaran dan warga merawat puluhan orang yang terlihat tidak sadarkan diri.
Petugas pemadam kebakaran dan saksi mata mengatakan, orang-orang terus berduyun-duyun ke gang sempit yang sudah penuh sesak, ketika orang-orang di atas jalan yang miring itu jatuh, membuat orang-orang di bawah mereka terguling-guling di atas yang lain.
Seorang wanita yang tidak disebutkan namanya mengatakan, dia adalah ibu dari seorang yang selamat. Namun putrinya dan yang lain terjebak selama lebih dari satu jam sebelum ditarik dari kerumunan orang di gang saat Pesta Hallowen berdarah tersebut.
Seorang saksi mata mengatakan, kamar mayat darurat didirikan di sebuah gedung yang berdekatan dengan tempat kejadian. Sekitar empat lusin mayat kemudian dibawa dengan tandu beroda dan dipindahkan ke fasilitas pemerintah untuk mengidentifikasi para korban, menurut saksi.
Distrik Itaewon populer di kalangan anak muda Korea Selatan dan ekspatriat, lusinan bar dan restorannya dikemas pada hari Sabtu untuk Halloween setelah bisnis mengalami penurunan tajam selama tiga tahun pandemi.
"Anda akan melihat kerumunan besar saat Natal dan kembang api, tapi ini beberapa kali lipat lebih besar dari semua itu," kata Park Jung-hoon, di lokasi kejadian.***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait