KARANGANYAR,iNewskaranganyar.id - Dua politikus Karanganyar yang namannya masuk dalam deretan 10 Tokoh yang digadang bakal menggantikan Juliyatmono jadi Bupati Karanganyar memilih untuk bungkam.
Kedua tokoh politik yang memilih menghindar adalah Wakil Ketua DPRD Tony Hatmoko dan Ketua DPC Partai Gerindra Adhe Eliana. Padahal Ketua DPC Partai Gerindra Adhe Eliana saat dihubungi lewat telepon sehari sebelumnya, Rabu (28/9/2022) bersedia untuk di wawancarai.
"Siap, besok saya medical cek up, nanti ketemuan. Saya whatsapp nanti,"papar Adhe Eliana pada iNewskaranganyar.id.
Namun saat ditemui di DPC Partai Gerindra, Adhe Eliana yang baru saja dikukuhkan sebagai Ketua DPC Gerindra Karanganyar menolak untuk di wawancarai. Adhe berdalih, kalau dirinya banyak menerima tamu.
"Saya masih ada tamu, sebentar lagi juga ada tamu. Ini baru saja selesai Medical Cek Up. Nanti saja, nanti saya kontak,"papar Adhe Eliana, Kamis (29/9/2022).
Namun hingga siang, janji itupun tak terlaksana. Kader partai besutan Prabowo Subianto inipun tak kunjung menghubungi kembali. Hal serupa ini pun di ditunjukan Wakil Ketua DPRD Karanganyar Tony Hatmoko. Saat iNewskaranganyar.id hendak meminta waktu, mantan Ketua DPC PKB inipun menolak. Alasannya, ada rapat partai.
"Saya mau ada rapat partai,"ungkap Tony sambil masuk kedalam mobil dinas miliknya.
Berbeda dengan Ketua DPD II Partai Golkar Ilyas Akbar Almadani. Politikus muda ini bersedia memberikan komentarnya terkait 10 Tokoh yang digadang bakal menggantikan Juliyatmono jadi Bupati Karanganyar.
Ilyas Akbar Almadani memprediksi hanya ada dua Paslon yang akan maju dan bertarung untuk memperebutkan posisi Bupati dan Wakil Bupati.
Ketua DPD II Partai Golkar karanganyar Ilyas Akbar Almadani prediksi pilkada Karanganyar bakal diikuti dua pslon (Foto: Ist)
Ilyas mengatakan, dirinya tidak asal bicara. Namun sebagai pimpinan parpol, dirinya berbicara sesuai fakta. Dimana, bila berbicara pilkada, ungkap Ilyas, semua parpol pasti akan berkalkulasi secara matang.
"Intuisi saya mengatakan begitu. Secara politik, memang penuh kemungkinan. Tapi berbicara pilkada, tentu semua parpol (Akan) berkalkulasi sampai matang, bukan asal menyodorkan
nama,"ungkap Ilyas pada iNewskaranganyar.id, Rabu (28/9/2022) kemarin.
Selain itu, ungkap Ilyas, dalam pendekatan rational choice theory ilmu politik, yang di hitung secara kepartaian adalah cost and benefit. Dimana semua partai tidak akan mengajukan sebuah nama yang dinilai tidak akan mengutungkan.
Dengan kata lain, dalam pilkada yang dipilih adalah sebuah figur, bukan partai, sehingga parpol hanya akan mengusung calon yang tingkat elekabelitasnya cukup tinggi.
Sebelumnya ada 10 nama tokoh di Karanganyar yang memiliki khans besar maju dan menggantikan Juliyatmono sebagai Bupati Karanganyar. Ke 10 tokoh tersebut adalah
1. Rinto Subekti (Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Tengah)
2. Paryono (Anggota DPR RI FPDIP)
3. Rober Christanto (Wakil Bupati)
4. Bagus Selo (Ketua DPC PDIP/Ketua DPRD)
5. Ilyas Akbar Almadani (Ketua DPD II Partai Golkar)
6. Adhe Eliana (Ketua DPC Partai Gerindra)
7. Sumanto (Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah FPDIP)
8. Rohadi Widodo (Wakil Ketua DPRD Karanganyar dari FPKS)
9. Tony Hatmoko (Wakil Ketua DPRD Karanganyar dari PKB)
10. Prihanto (Dirut PDAM Karanganyar)
***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait