Kontroversi Bupati Karanganyar Juliyatmono,Mulai Tak Percaya Omicron Hingga Anjuran Mandi Bila lapar

Bramantyo
5 Deretan Kontroversi Bupati Karanganyar (Foto:iNewskaranganyar.id/Bramantyo)

KARANGANYAR,iNews.id - Viral video pidato Bupati Karanganyar Juliyatmono dalam suatu acara pentas wayang kulit dalam rangka HUT Kemerdekaan RI yang meminta wargannya untuk tidak pergi bila tak punya uang dan mandi bila lapar meluas.

Bupati Karanganyar Juliyatmono itupun membenarkan bila dalam video itu adalah dirinya. Menurut Bupati, kejadian dalam video itu terjadi sebelum harga BBM resmi di naikan. 

Menurutnya, apa yang disampaikannya itu ditujukan untuk memberikan motifasi dan semangat pada masyarakat untuk tetap optimis apapun kondisinya.

"Itu spontan, semuannya saya lakukan spontan. Saya berikan semangat, supaya masyarakat itu optimis. Masyarakat itu jangan ditakut-takuti oleh
apapun,seolah-olah menjadi berat masyarakatnya. Itukan belum naik, harga bbmnya baru sekedar masukan baru, sekedar wacana,"papar Bupati pada iNewskaranganyar, Sabtu (10/9/2022) kemarin.

Sedangkan anjuran untuk mandi bila merasa lapar itu karena dirinya teringat apa yang sering dilakukan oleh orang tua bila anaknya merasa lapar. Dimana, ungkap Juliyatmono, setiap orang tua pasti akan menyuruh ananknya mandi bila lapar. Karena dingin air, bisa menghilangkan rasa lapar.

"Dulu waktu kecil, kalau kita lapoar itukan mesti disuruh mandi. Air itukan dingin anyep, (Dengan mandi) mengurangi lapar,"ujar Bupati tertawa.


Video Viral Bupati karanganyar Juliyatmono yang menganjurkan wargannya untuk mandi bila lapar viral (Foto:tangkapan layar)

Ia mengaku heran, mengapa semua video dirinya selalu menjadi viral. Meskipun diakuinya ada kekhawatiran tersendiri padannya. Pasalnya, video yang viral itu kebanyakan hanya berisi potongan-potongan apa yang disampaikannya. Dan dia takut masyarakat salah menterjemahkan apa yang disampaikannya.

"Tidak tahu saya. Padahal itu spontan semuannya. Tidak pernah bikin-bikin saya. Sayangnya yang menjadi viral itu yang sepotong-potong dan tidak utuh. Saya takutnya itu salah diterjemahkan. Tapi mau apa lagi, saya sendiri saja tidak bisa membendung kreativitas Netizen,"ujarnya.

Sebenarnya tak hanya kali ini saja Politikus Partai besutan Airlangga Hartato itu membuat kontroversi

Dalam catatan iNewskaranganyar.id, ayah dari Ketua DPD Partai Golkar Karanganyar Ilyas Akbar Almadani itu kerap membuat kontroversi.

1. Larangan Berjualan Daging Anjing di Wilayahnya

Pada bulan Juni 2019, Bupati Karanganyar Juliyatmono membuat video berisi larangan pemilik olahan daging anjing berjualan di wilayahnya. Video larangan itupun dalam waktu singkat mendapatkan reaksi luar biasa dari publik. 

Pasalnya, larangan pemilik olahan daging anjing berjualan di wilayahnya yang disampaikan Juliyatmono merupakan keputusan pertama kali di wilayah Soloraya. Bahkan kala itu, para pelaku usaha di bidang ini hingga menggruduk ke rumah Dinas Bupati.

Mereka merasa keberatan dengan larangan mendirikan warung oalahan larangan pemilik olahan daging anjing berjualan. Namun Bupati tetap pada pendiriannya. Meski begitu, orang nomer satu di Karanganyar ini kala itu memberikan kompensasi sebesar Rp 5 juta pada para pedagang agar mau menutup warungnya di wilayah yang dipimpinnya. Meskipun, saat ini masih ada saja pedagang kuliner daging anjing yang membuka warung anjing. 

Diluar itu, video larangan berjualan olahan daging anjing di wilayahnya merupakan terobosan berani dari Bupati Juliyatmono, video berisi laranganyar itu diapresiasi  Jakarta Animal Aid Network (JAAN) hingga artis tanah air seperti Sarah Sechan, Melanie Subono, dan aktor asal Inggris, Ricky Gervais dan Peter Egan.

2. Pembentukan Provinsi Soloraya

Masih di tahun yang sama, tepatnya pada bulan Oktober 2019, Bupati Karanganyar Juliyatmono melemparkan suatu gagasan yang sempat membuat Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bereaksi.

Kala itu, Juliyatmono yang saat ini duduk sebagai Sekertaris DPD Partai Golkar Jawa Tengah melempar suatu gagasan pembentukan Provinsi Soloraya.

Pria yang akrab disapa Juli ini menilai wilayah di Soloraya, seperti Karanganyar, Sragen, Wonogiri, Klaten, Boyolali, dan Solo, sudah layak menjadi provinsi baru pisah dari Provinsi Jawa Tengah.

Namun usulan pembentukan Provinsi Soloraya ini mendapatkan penolakan dari pihak Provinsi Jawa Tengah serta sejumlah Kepala Daerah di Wilayah Soloraya, termasuk pihak Karaton Kasunanan Surakarta.

Kepala Daerah di Soloraya menilai pembentukan Provinsi Soloraya yang diusulkan mantan Guru agama ini hanya sebatas halusinasi belaka.

3. Ijinkan Sholat Idul Fitri diawal Merebak Covid-19

Tak hanya wacana pembentukan Provinsi Soloraya saja yang membuat Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bereaksi, keputusan Bupati Karanganyar Juliyatmono mengijinkan digelarnya sholat Idul Fitri secara massal di Alun-alun saat awal merebaknya virus Covid-19 tahun 2020, inipun mendapatkan reaksi dari Pemerintah Pusat.

Saat itu, Juliyatmono Kekeuh menyatakan dirinya sendiri yang akan bertindak sebagai Imam dan Khotib dari Kepala Depag Karanganyar. Bahkan permintaan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo acar rencana menggelar sholat Idul Fitri secara massal dibatalkan, ditolak oleh Bupati.

Bahkan meski Kepala Depag yang akan bertindak sebagai Khotib secara resmi telah menyatakan batal menjadi khotib di sholat Id yang digelar di Alun-alun, Juliyatmono tetap pada pendiriannya. Malah sebaliknya, tata cara sholat Id diawal pandemi telah disusun.

Juliyamono akhirnya tak jadi menggelar acara sholat Id, setelah menerima surat dari Ombudsman RI nomor B/037/HM.02.01-14N/2020.

Dalam surat yang ditandatangani langsung Ketua Ombusman Jawa Tengah Siti Farida yang disebutkan ombusman meminta agar Bupati Karanganyar memperhatikan kesehatan dan keselamatan warga, sesuai amanat peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait sosial besar juga memerlukan kegiatani masyarakat dalam pencegahan penyebaran COVID-19.

Saat itu Juliyatmono mengatakan keputusannya untuk tak menggelar sholat Idul Fitri di alun-alun bukan karena desakan Gubenur Jawa Tengah pada dirinya. Namun, keputusannya murni dilakukan setelah dirinya menerima surat dari Ombusman yang merupakan lembaga negara.

Saat ditanya apakah dirinya juga akan meminta pada warga untuk tidak menggelar sholat id di lapangan terbuka, Juliyatmono hanya terdiam. Juliyatmono hanya mengatakan, warganya untuk mengikuti surat dari ombusman.

"Seperti surat (ombusman) itu saja. Saya masih bertindak sebagai imam dan Khotib untuk istri dan anak-anak saya di rumah," jawabnya saat itu.

4. Penggalangan Dana Palestina

Keputusan Kontrovesial Bupati Karanganyar lainnya yaitu mengeluarkan surat edaran nomer 900/1833.13 tertanggal 17 Mei 2021 tentang penggalangan dana untuk membantu rakyat Palestina.

Saat itu di Kabupaten Karanganyar muncul Pro dan Kontra terkait surat edaran yang ditanda tangani oleh Bupati Karanganyat Juliyatmono untuk Palestina.

Dari beberapa fraksi yang ada di DPRD, hanya dua Fraksi yang setuju dengan langkah Bupati mengeluarkan SE untuk penggalangan dana bagi Palestina

Fraksi yang menolak DPRD kala itu kekuatan, karena masuk kategori infak, tidak ada lagi pemaksaan dan tak perlu lagi sampai menggunakan. Sehingga kedepannya tidak ada kerancuan dan salah dalam penyimpanan.

5. Membeli Mobil Dinas Merek Robiccon


Keputusan Bupati karanganyar Juliyatmono membeli mobil mewah Rubiccon seharga Rp 1,9 Miliar sebagai kendaraan dinasnya menuai sorotan (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)

Bupati Karanganyar Juliyatmono kembali membuat kontroversi pada bulan Desember 2019. Kali ini keputusannya membeli mobil Rubiccon senilai Rp2,1 miliar sebagai kendaraan Dinasnya.

Kontroversi itu muncul karena sebelum keputusannya membeli Rubiccon, orang nomer satu di Karanganyar ini baru saja membeli mobil mewah Toyota Fortuner sebagai kendaraan Dinasnya. 

Meskipun medapatkan kritik tajam dari sejumlah LSM, lelang pembelian mobil dinas super mewah itu tetap dilakukan. Mobil mewah seharga Rp 1,9 miliar berwarna Orange itupun akhirnya menjadi kendaraan dinasnya.

Dan akhirnya mobil Rubiccon berwarna Orange jenis Matik dia pakai menghadiri rapat Paripurna di Gedung DPRD. Namun, mobil Rubiccon senilai Rp 1,9 Miliar yang sudah berganti warna dari Orange ke warna Hitam itupun saat ini sudah sangat jarang terlihat digunakan Juliyatmono diaktifitasnya sebagai Bupati.

Juliyatmono lebih banyak menggunakan mobil Toyota Fortuner sebelum membeli mobil Rubiccon super mewah.

Editor : Ditya Arnanta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network