Cerita Jenderal Hoegeng Digoda dan Dirayu Pengusaha Cantik untuk Hentikan Kasus

Dominique Hilvy Febriani
Kisah Jenderal Hoegeng Digoda dan Dirayu Pengusaha Cantik untuk Hentikan Kasus (Foto: Ist)

KARANGANYAR,iNews.id - Siapa yang tak menenal Hoegeng. Sosok utama di Kepolisian Republik Indonesia (Polri) ini menjadi sosok unggul 

Jenderal Hoegeng Iman Santoso memiliki karakter mulia yang menjadikannya sosok pemimpin unggul. Tokoh perwira tinggi Polri itu memiliki peranan yang cukup penting pada masanya. 

Ia dikenal selalu mengedepankan nilai-nilai kejujuran serta kesederhanaan, khususnya di lingkungan kepolisian Republik Indonesia. Hoegeng mewarisi sikap kejujuran serta kesederhanaannya dari sang Ayah membawanya kepada karier yang begitu cemerlang baik di jajaran kepolisian maupun diberi amanah bertugas di luar lingkungan kepolisian hal ini diceritakan dalam buku Hoegeng Polisi Idaman dan Kenyataan sebuah autobiografi karya Ramadhan KH tahun 1993. 

Jenderal Hoegeng merupakan kapolri pada kurun tahun 1968-1971. Sepanjang kariernya, dia pernah mengalami berbagai godaan suap. Jenderal Hoegeng pernah dirayu seorang pengusaha cantik keturunan Makassar-Tionghoa yang terlibat kasus penyelundupan. Wanita itu meminta Hoegeng agar kasus yang dihadapinya tak dilanjutkan ke pengadilan.

Seperti diketahui, Hoegeng sangat gencar memerangi penyelundupan. Dia tak peduli siapa beking penyelundup tersebut, semua pasti disikatnya. Wanita cantik ini pun berupaya mengajak damai Hoegeng. 

Berbagai hadiah mewah dikirim ke alamat Hoegeng. Tentu saja Hoegeng menolak mentah-mentah. Hadiah tersebut pun langsung dikembalikan oleh Hoegeng. Namun, si wanita tak patah arang. 

Dia terus membujuk Jenderal Hoegeng. Hoegeng pun terheran-heran karena koleganya di kepolisian dan kejaksaan memintanya untuk melepaskan wanita cantik itu. Hoegeng heran lantaran mengapa begitu banyak pejabat yang berusaha menolong pengusaha wanita tersebut. 

Belakangan Hoegeng memperoleh kabar bahwa wanita itu tak segan-segan tidur dengan pejabat demi melancarkan aksi penyelundupannya. Hoegeng hanya bisa mengelus dada prihatin menyaksikan koleganya yang terbius uang dan rayuan wanita. Cerita lain, tahun 1955, Kompol Hoegeng diutus pindah ke Medan. 

Tugas berat sudah menantinya. Pada masa itu penyelundupan dan perjudian sangat merajalela di kota itu. Para polisi, tentara dan jaksa telah di Medan telah disuap oleh bandar judi. Aparat tak berkutik ketika disogok uang, mobil, perabot mewah dan wanita. 

Bukan tanpa alasan kepolisian mengutus Hoegeng ke Medan. Sejak muda dia dikenal jujur, tegas dan anti korupsi. Hoegeng juga haram menerima suap maupun pemberian apapun. 

Editor : Bramantyo

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network