KARANGANYAR,iNews.id - Rintisan pertama startup asal Indonesia dengan status decacorn dilakukan oleh Nadiem Makarim. Meski tergolong baru di tanah air, namun aplikasi Gojek Online (Gojek) yang didirikan Nadiem ini sukses luar biasa.
Nadiem merupakan putra Nono Anwar Makarim seorang pengacara dan intelektual, sedangkan ibunya bernama Atika Algadrie seorang penulis lepas. Nadiem lahir di Singapura pada 4 Juli 1984.
Nadiem kerap berpindah-pindah sekolah saat duduk di bangku SD dan SMP. Kemudian saat menginjak bangku SMA, dia bersekolah di Singapura. Setelah itu, dia melanjutkan kuliah di Brown University jurusan Internasional Relation.
Setelah lulus, dia sempat bekerja sebagai konsultan manajemen dan Mckinsey & Company. Tiga tahun kemudian, dia memilih melanjutkan pendidikan di Harvard Business School, dengan jurusan business administration hingga mendapat gelar MBA.
Usai menyelesaikan pendidikannya, Nadiem kembali ke Indonesia dan melanjutkan karier di Tanah Air. Nadiem sempat menjadi Managing Editor di Zalora Indonesia, dan Chief Innovation Officer di Kartuku.
Ide awal pembuatan Gojek muncul setelah berinteraksi dengan tukang ojek konvensional yang sering digunakan jasanya saat berangkat kerja. Awalnya, Nadiem sering mendengarkan curhatan para tukang ojek yang merasa sulit dalam mendapatkan penumpang.
Hal ini dia jadikan sebagai peluang. Berawal dari permasalahan yang ditemui di kalangan para ojek pangkalan, akhirnya Nadiem mulai mendirikan startup bernama Gojek pada 13 Oktober 2010.
Saat awal berdiri, Gojek hanya memiliki 20 pengemudi. Untuk menghubungkan antara pengemudi dan penumpang, Gojek mulanya hanya mengandalkan call center. Namun beberapa tahun kemudian, tepatnya pada 2014, tawaran investasi mulai berdatangan sehingga pada 7 Januari 2015, Nadiem meluncurkan aplikasi Gojek di Android dan iOS untuk lebih memudahkan penumpang memesan ojek.
Editor : Bramantyo
Artikel Terkait