KARANGANYAR,iNews.id - Sosok Muhammad Sadad mungkin masih asing ditelingan masyarakat Indonesia. Namun bila dikaitkan dengan Erigo salah satu merek fashion, pasti semua sangat mengenal pria kelahiran Aceh 15 Juni 1990 ini.
Erigo sendiri merupakan brand fashion lokal yang pernah mewakili Indonesia untuk melakukan peragaan busana di New York Fashion Week (NYFW) pada 9 September 2021 lalu.
Ya, Muhammad Sadad inilah pemilik fashion Erigo yang kini namannya mulai mendunia setelah iklannya muncul di tengah hiruk pikuk Times Square New York, Amerika Serikat (AS).
Namun banyak yang tak tahu, bila Muhammad Sadad ini mengibarkan bendera bisnisnya Erigo ini penuh dengan perjuangan dan air mata. Jatuh bangun pernah dia rasakan. Meskipun awalnya Muhammad Sadad ini tak mengira bila usaha yang dibangunnya dari salah satu kamar apartemen di Depok ini menjadi seperti ini.
Seperti dikutip iNewskaranganyar dari Antara, Erigo mengatakan apa yang dicapainnya saat ini bukan akhir dari semuannya. Melainkan titik awal baginya untuk terus mengembangkan bisnis Erigo.
"Ini bukan pencapaian akhir, melainkan titik awal perjalanan kami untuk terus berkembang dan memperluas bisnis Erigo. Bagi kami, sebuah kebanggaan dapat
menampilkan brand Indonesia. Tapi masih banyak mimpi-mimpi yang ingin kami capai untuk membawa Erigo agar dikenal hingga negara-negara lain dan menunjukkan bahwa produk lokal memiliki potensi besar," kata CEO Erigo, Muhammad Sadad, dilansir Antara.
Berikut ini kisah Muhammad Sadad, sang pendiri Erigo Kisah Muhammad Sadad, Pendiri Erigo dari Depok ke New York
Awal Mula Pendirian Erigo
Muhammad Sadad lahir pada 15 Juni 1990 di Aceh. Sosok dibalik merek fashion Erigo ini mulai memiliki minat dalam bisnis saat duduk di bangku SMA. Minat berbisnisnya ini semakin menggebu saat ia duduk di bangku kuliah.
Pria yang akrab disapa Sadad ini mendirikan Erigo pada tahun 2011 di kamar bertipe studio di Depok, Jawa Barat. Saat itu, ia masih melakukan semuanya sendirian, mulai dari membeli bahan hingga memasarkannya.
Pada awalnya, Sadad belum menggunakan nama brand Erigo Store dan masih menjual produk berupa batik. Sayangnya, produk Sadad ini sepi peminat.
Ia pun akhirnya memutuskan beralih ke konsep produk kasual dan mulai mengubah identitas brand saat peluncuran online webstore mereka. Rugi Puluhan Juta Dalam berbisnis, mengalami kerugian adalah hal yang biasa.
Hal ini juga yang terjadi pada Muhammad Sadad. Diantaranya adalah saat ia melakukan pameran di Malaysia yang memakan biaya operasional hingga Rp25 juta, namun penjualannya hanya mencapai Rp5 juta.
Akibatnya, Sadad mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Sejumlah pameran yang ia adakan di berbagai kota di Indonesia juga sering mengalami kerugian karena faktor biaya operasional yang lebih tinggi.
Bangkit dari keterpurukan menjadi hal yang menantang bagi Sadad. Berkat kegigihan dan semangat pantang menyerah, Sadad akhirnya berhasil meningkatkan penjualan hingga ribuan persen.
Bahkan, pada 2015 lalu, ia mampu mencapai omzet hingga Rp22 miliar. Saat ini, karyawan Erigo telah mencapai 600 orang.
Tampil di New York Fashion Week Pencapaian terbesar Muhammad Sadad bersama Erigo adalah saat menjadi brand fesyen lokal yang maju ke peragaan busana New York Fashion Week (NYFW) 2022 pada 9 September.
Untuk meramaikan NYFW 2022, Erigo juga berkolaborasi dengan sejumlah artis dan influencer Indonesia, seperti Gading Marten, Luna Maya, Enzy Storia, Febby Rastanty, Denny Sumargo, Alika Islamadina, Uus, Arief Muhammad, Ayla Dimitri dan Den Dimas, untuk memperkenalkan produk lokal buatan Indonesia yang dapat bersaing dengan pangsa pasar fashion global.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait
