Catat! Selain Terkena Pidana Sebarkan Foto Korban Kecelakaan Bisa Timbulkan Trauma

Ditya Arnanta
Selain Terkena Pidana Sebarkan Foto Korban Kecelakaan Bisa Timbulkan Trauma,Ini Penjelasan Psikolog (Foto: ilustrasi/Pixebay)

KARANGANYAR, iNews,id - Kemajuan tekhnologi dan munculnya beragam platform media sosial membuat semua peristiwa bisa terekspos dengan cepat dan mudah.

Termasuk saat terjadi kecelakaan lalu lintas, dimana langsung banyak sekali foto-foto korban yang beredar di grup WhatsApp maupun platform lain di internet.

Namun tahukah Anda, dengam menyebarkan foto orang yang  kecelakaan sangatlah tidak etis dan bisa memicu trauma bagi keluarga dan juga orang lain yang melihatnya.

Harus diketahui sebelum unggahan tersebut merugikan banyak orang, inilah alasan utama larangan share foto korban kecelakaan dilansir dari laman klikdokter.

1. Hargai Privasi 

Korban dan Perasaan Keluarga

Membagikan foto korban kecelakaan di media sosial itu artinya kamu tidak menghargai privasi korban.Ingat, orang yang sudah meninggal pun harus kita hargai.

Perasaan keluarga korban juga tidak dihargai bila foto korban tersebar begitu saja. Mereka tentu akan tambah merasa sedih ataupun trauma kecelakaan.

2. Dapat Dipidana

Ternyata ada larangan share foto korban kecelakaan. Menyebarkan foto orang kecelakaan dapat termasuk pelanggaran hukum karena melanggar UU ITE. Pasalnya, penyebaran foto-foto korban bisa tergolong kejahatan siber karena diunggah tanpa izin dan tidak pantas disebar.

3. Foto Korban Dapat Disalahgunakan 

Alasan berikutnya mengapa kamu sebaiknya tidak membagikan foto orang kecelakaan di media sosial adalah bisa saja foto tersebut disalahgunakan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.

Seperti apa disalahgunakannya? Macam-macam, salah satunya ada yang mungkin menyebarkan foto itu dengan informasi yang salah (hoax). Berita bohong tersebut dapat merugikan orang lain.

4. Menyebabkan Trauma pada Orang Lain

Dijelaskan oleh Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog, sharing foto korban kecelakaan juga dapat membuat orang lain yang melihatnya merasakan takut berlebihan hingga trauma.

“Melihat foto kecelakaan bisa saja menyebabkan trauma, terutama pada individu yang memiliki tingkat kerentanan lebih tinggi. Misalnya, secara psikologis ia kurang stabil karena berbagai kondisi, atau adanya riwayat masalah berkaitan dengan trauma,” tandas Gracia.

Editor : Ditya Arnanta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network