1. Tetap tinggal di masjid setelah Sholat Ashar, tidak keluar dari masjid dan berdoa. Ditekankan ketika akhir waktu Ashar (menjelang Magrib), ini adalah kedudukan tertinggi.
2. Said bin Jubair jika Sholat Ashar tidaklah berbicara dengan seorang pun sampai tenggelam matahari. Ia berangkat ke masjid menjelang magrib kemudian shalat tahiyatul masjid, berdoa sampai akhir waktu Ashar ini adalah kedudukan pertengahan.
3. Ia duduk di tempatnya –rumah atau yang lain– berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala sampai akhir waktu Ashar. Ini adalah kedudukan terendah. (Fatwa Sual Wal Jawab Nomor 112165)
Perhatikan bagaimana semangat para salaf dahulu memanfaatkan berkahnya waktu bakda Ashar di hari Jumat. Mereka tidak henti-hentinya berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala pada hari Jumat sore.
5. Contoh dari sahabat Said bin Jubair
Ibnul Qayyim berkata:
كان سعيد بن جبير إذا صلى العصر، لم يكلم أحدًا حتى تغرب الشمس – يعني كان منشغلا بالدعاء
Artinya: "Dahulu Said bin Jubair apabila telah Sholat Ashar, ia tidak berbicara dengan seorang pun sampai tenggelam matahari (magrib) karena sibuk dengan berdoa." (Zadul Ma'ad 1/384)
6. Contoh dari sahabat Thawus bin Kaisan
كان طاووس بن كيسان إذا صلى العصر يوم الجمعة، استقبل القبلة، ولم يكلم أحدًا حتى تغرب الشمس
Artinya: "Dahulu Thawus bin Kaisan jika Sholat Ashar pada hari Jumat menghadap kiblat, ia tidak berbicara dengan seorang pun sampai tenggelam matahari (Magrib)." (Tarikh Waasith)
Allahu a'lam bisshawab.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait