Pesta Miras Berujung Petaka, Ancam Tiduri Istri Teman, Pemabuk Tewas Ditikam

KOTA BIMA, iNews.id - Pesta Miras Berujung Petaka, Ancam Tiduri Istri Teman, Pemabuk Tewas Ditikam.

Pesta minuman keras di Kota Bima berujung maut. AH (51) warga Rabadompu Barat Kecamatan Raba Kota Bima, meregang nyawa.

Baca Juga

Pesta Miras di Hari Lebaran, Empat Warga Mojosongo Diamankan Tim Sparta

Rusuknya terkena bacokan pisau dapur karena ditikam IA (42) teman minumnya yang juga warga setempat.

Kapolres Bima Kota AKBP Henry Novika Chandra melalui Kasi Humas Iptu Jufrin, Minggu (12/6) mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu dini hari.

Pesta miras semua berlangsung sejak Sabtu pagi dan berlanjut hingga malam. Mereka menenggak minuman keras sambil nongkrong. 

Baca Juga

Bulan Puasa Malah Pesta Miras, 3 Orang Pria dan 1 Wanita Diciduk Polisi

Menjelang tengah malam, pesta miras berlanjut ke rumah IA. Mereka nongkrong tepat di depan rumah IA.

Saat asik minum, IA melihat gelagat dan tingkah korban mulai resek. Pelaku pun menegurnya agar tidak resek dan minum santai saja.

"Tapi korban tidak menghirukan teguran pelaku," ujar Jufrin Minggu (12/6/2022).

Baca Juga

Viral, Sekelompok Pemuda Jogedan Sambil Diduga Pesta Miras di Halaman Masjid Karanganyar

Mendengar teguran dari terduga pelaku, korban malah mengeluarkan kata-kata senonoh. Korban berkata kasar sehingga menyinggung pelaku yang sedang di bawah pengaruh miras.

”Apa urusanmu, istrimu saya setubuhi nanti” kata korban seperti yang disampaikan Jufrin. 

Emosi IA tersulut. Sejurus kemudian dia masuk ke rumah dan mengambil pisau dapur lalu menikam bagian rusuk korban. Akibatnya, nyawa korban tidak tertolong lagi.

Baca Juga

Markas Geng Motor di Cirebon Terbongkar, Petugas Temukan Senjata dan Perempuan Berbuat Terlarang

“Kami langsung membawa korban ke RSUD Bima untuk di visum” ungkapnya.

Sementara pelaku diamankan di sel tahanan Mako Polres Bima Kota untuk ditindaklanjuti sebagaimana hukum yang berlaku.

Polisi mengimbau masyarakat tenang dan menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada aparat kepolisian.

Editor : Ditya Arnanta