get app
inews
Aa Read Next : Bergelimangan Harta Tapi Tak Mau Berkurban, Apa Kata Rasulullah SAW?

Pilih Kurban 1 Ekor Kambing atau Pilih Patungan 7 Ekor Sapi? Begini Pendapat Gus Baha

Minggu, 05 Juni 2022 | 06:00 WIB
header img
Pilih Kurban 1 Ekor Kambing atau Pilih Patungan 7 Ekor Sapi? Begini Pendapat Gus Baha (Foto: IG)

KARANGANYAR, iNews.id - Selama ini kurban patungan sudah menjadi tradisi yang lazim dilakukan umat muslim di Indonesia.  Sehingga acap kali muncul suatu pertanyaan mana yang lebih baik, berkuban 1 ekor kambing atau patungan 1 ekor sapi dibagi orang 7.

Gus Baha pengasuh Pengasuh Ponpes Tahfidzul Qur'an LP3IA Kragan, Rembang ini terkait penyelenggaran kurban yang akan tiba sebentar lagi. Dalam satu kajian yang diunggah oleh Channel Santri Gayeng, Gus Baha menjelaskan risiko hukum kurban sapi melalui cara urunan (patungan) 7 orang. 

Ulama bernama KH Ahmad Bahauddin Nursalim mengatakan, lebih baik kambing untuk satu orang daripada patungan 1 sapi untuk 7 orang. 

Beliau menukil pendapat Imam Malik, sebagian ulama mensyaratkan tujuh orang (untuk 1 sapi) itu yang berkurban harus satu keluarga.

Tujuannya supaya bisa serentak membawa satu keluarga masuk surga, jadi tidak membawa istri orang lain. Gus Baha berpendapat, daripada satu ekor sapi patungan banyak orang, lebih baik berkurban kambing satu ekor. 

Untuk diketahui, dalam berkurban ada hikmah bahwa hewan yang dikurbankan akan menjadi kendaraan yang membawa ahli kurban ke surga. Maka dari itu, akan lebih baik jika para ahli kurban yang patungan berasal dari satu keluarga. 

Berikut Ceramah Gus Baha: "Pada hari raya kurban, saya pernah mendapatkan dua pertanyaan yang kriminal semua. Gara-gara kurban urunan (patungan). Sekarang marak iuran Rp2 juta dapat sapi. Kalau Rp2 juta kali 7 dapat berapa? Rp14 juta. Yang bertanya bukan dari kalangan NU. "Pak Baha, katanya kalau sapi satu itu dinaiki 7 orang. 

Semisal kalau sapi limusin itu harganya kan Rp70 juta. Kalau iuran orang 7 kan berat. Misalnya iuran orang 20, anggap saja kuat (sapi limusin) dinaiki 20 orang." (hehehe) Setelah bertanya kepada saya karena saya guyoni. Kalau orang nasionalis itu kan biasa. 

Misalnya istrinya Rukhin kerja ngajar di SD Wonokromo, Rukhin kerja ngajar di SD Kotagede. Orang nasional kan biasa seperti itu. Yang tanya saya itu orang nasional, ya tidak NU ya tidak Muhammadiyah. Hanya saja suka Islam. Artinya, nanti istrinya Rukhin berkurban di SD Wonokromo sama guru-guru laki-laki di situ, Rukhin berkurban dengan guru-guru perempuan di SD Kotagede. 

Berarti kan istri Rukhin diambil orang? (hahaha) Makanya timbul pertanyaan, kalau kurban bareng itu kan risikonya kadang membawa istri orang lain. Sebab, yang ikut patungan itu kan bukan mahramnya. 

Editor : Ditya Arnanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut