get app
inews
Aa Text
Read Next : Berawal Buruh Pabrik Rendahan, Pria Ini Berubah Jadi Miliader Miliki Pabrik Maklon Kosmetik Terbesar

Gelar Program Community Based Activity, BPOM Ingatkan Waspada Bahan Kimia

Senin, 30 Mei 2022 | 21:38 WIB
header img
BPOM Gandeng Organisasi Masyarakat dan Profesi Dalam Program Community Based Activity (Foto: pemprov jateng)

SEMARANG, iNews.id Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya waspada dalam menggunakan obat-obatan, suplemen, dan kosmetik.

 Edukasi melibatkan organisasi masyarakat dan organisasi profesi sebagai penyuluh, dalam program Community Based Activity (CBA).

“Kami menyambut baik pembentukan penyuluh ini, karena kita tahu kondisi di masyarakat, terlalu gampang mengonsumsi obat kimia, yang memang mungkin masyarakat tidak begitu memahami dampak-dampak (atau) efek samping obat kimia," jelas Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno,seusai menghadiri acara BPOM Goes to Community Provinsi Jateng, di Gumaya Tower Hotel, Senin (30/05/2022) dilansir dari laman pemprov jateng.go.id.

Organisasi yang dilibatkan, menurut Sekda, adalah organisasi-organisasi yang langsung bersinggungan dengan masyarakat. Sehingga, komunikasi menjadi lebih efektif, dan edukasi akan mudah diberikan.

Perlu kehati-hatian dalam memilih obat, suplemen dan kosmetik, sebab, masyarakat tidak akan memilih obat, suplemen dan kosmetik berbahaya, yang bisa berdampak buruk bagi kesehatannya.

“Kalau bicara kesehatan, kalau dari penyuluh kan bukan bicara cara mengobati, tapi bagaimana supaya hidup sehat. Apalagi bicara masalah suplemen kan untuk daya tahan dan sebagainya. Itu adalah bagaimana program promosi kesehatan. Jadi masyarakat lebih sadar (bahwa) lebih baik sehat, meskipun sakit itu gratis, tapi tetap lebih baik adalah menjaga pola hidup sehat, tetap sehat,” imbuhnya. 

Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM RI Reri Indriani mengatakan, berdasarkan penelitian Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional terhadap 1.524 responden, disimpulkan sebanyak 79% masyarakat mengonsumsi jamu untuk meningkatkan daya tahan tubuh selama wabah Covid-19.

“Meningkatnya permintaan masyarakat terhadap produk jamu dan suplemen kesehatan di masa pandemi, memunculkan klaim yang menyesatkan dan berlebihan. Seperti jamu atau herbal yang dapat menyembuhkan Covid, membunuh Covid, dan ini masih dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab,” beber dia.

Maka dari itu, kata Reri, peran serta pemerintah dan masyarakat dalam sisi pengawasan obat dan makanan, sangat penting dalam meningkatkan indeks kesadaran masyarakat terhadap produk yang aman terhadap kesehatan. 

"Partisipasi masyarakat di bidang kesehatan akan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi masalah, pemilihan dan pengambilan keputusan yang bersifat sistemik, sehingga terbangun komunitas yang sadar akan obat dan makanan yang aman," pungkasnya.

Editor : Ditya Arnanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut